Ahad 30 Jul 2017 20:03 WIB

Pedagang: Beras Mahal tidak Laku di Sulawesi

Saudagar beras di Makassar.
Foto: Dok Humas Kementan
Saudagar beras di Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, patut bersyukur karena sejak 2015 hingga 2017, produksi beras melimpah ruah. Kementerian Pertanian yang melakukan survei ketersediaan beras di tiga pasar tradisional terbesar di Makassar menemukan fakta bahwa sudah dua tahun belakangan, kota tersebut selalu mengalami surplus produksi beras.

Pedagang beras, Wida, mengatakan sejak Februari 2017 harga beras cenderung turun. Saat ini harga beras medium kualitas terbaik harga dari penggilingan Rp 8.300 per kilogram sedang medium terendah Rp 7.100 per kilogram, dan beras premium spesial dijual hanya Rp 250 ribu per karung 25 kilogram.

Dia menyebut, dulu sebelum 2015, beras di Sulsel memang surplus, akan tetapi pada waktu itu permintaan beras dari daerah lain juga tinggi. Akibatnya harga beras di tingkat pedagang fluktuatif karena dipengaruhi permintaan beras dari Kalimantan, Maluku, Papua, bahkan Sumatra pun membeli dari Sulsel. "Begitu permintaan tinggi harga di kita ini juga ikut naik ujar," kata Wida dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (30/7).

Saat ini, kata dia, produksi beras meningkat di semua daerah terutama sejak 2015. Agen  beras di tiga pasar tradisional terbesar di tiga wilayah berbeda di Kota Makassar juga mengakui produksi beras di Sulawesi Selatan melimpah ruah. "Kami kewalahan menampung pasokan beras dari daerah karena saat ini sebagian besar daerah penghasil beras panen," kata Intan.

Dia mengatakan, saat ini beras premium kualitas spesial Pandan Wangi hanya dijual Rp 10 ribu per liter di tingkat eceran sedang beras medium rata-rata di jual Rp 7.000 hingga Rp 8.300 per liter. Salah satu agen beras, Daeng Yazid, mengatakan saat ini harga beras di Sulsel cenderung menurun."Semoga di petani harga gabahnya tetap stabil ya, minimal seperti harga pemerintah Rp 3.700 per kilogram," ujarnya.

Ketika ditanya soal penangkapan beras mahal di jakarta beberapa waktu lalu, Yazid mengatakan hal itu tidak berpengaruh di Sulsel. "Dulu pernah mau masuk ke sini tapi Sulawesi ini kan penghasil beras nasional ya mana laku di sini beras mahal, harga beras paling bagus premium spesial hanya Rp 10 ribu per kilogram paling tinggi Rp 11 ribu per kilogram kita ecer itu, semoga beras kita terus bagus dan petani juga bisa menikmati kerja kerasnya dan pembeli tidak menggerutu biar pedagang berkah," kata Yazid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement