REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membahas proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti kajian bersama terkait jalur kereta cepat tersebut.
Luhut menjelaskan sampai saat ini pemerintah bersama JICA masih terus melakukan kajian bersama. Pemerintah menugaskan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementerian Perhubungan untuk kajian awal.
"Kajiannya sedang berjalan, Kemenhub minta ini lebih dikolaborasikan dan ada dukungan teknologi," ujar Luhut saat ditemui di kantornya, Selasa (25/7).
Selain mengembangkan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya, Luhut mengatakan pihak JICA juga tertarik untuk beberapa proyek lainnya seperti jalur MRT timur - barat.
"JICA tadi saya hanya bicara mereka mau ngomong ingin lebih tampil lagi di Indonesia. Tadi kita bicara soal Jakarta-Surabaya dan juga MRT timur ke barat." ujar Luhut.
Deputi III Bidang Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaludin menjelaskan, hasil kajian sudah mulai mengerucut. Ia mengatakan ada beberapa poin seperti bahan bakar dan tingkat kecepatan yang akan dikaji lebih lanjut oleh kedua belah pihak.
"Misalnya kita jadinya mau kecepatan berapa, Mau kita pakai diesel atau elektrik," ujar Ridwan ditempat yang sama.