Jumat 05 May 2017 16:12 WIB

Jelang Ramadhan, Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Tiga Komoditas Ini

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil (tengah) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (5/5). Mendag melihat stok barang kebutuhan pokok menjelang Puasa, Lebaran dan Idul Adha 2017 di beberapa pasar di Bandung.
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil (tengah) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (5/5). Mendag melihat stok barang kebutuhan pokok menjelang Puasa, Lebaran dan Idul Adha 2017 di beberapa pasar di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memantau komoditas pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (5/5). Pemantauan ini dalam rangka antisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan.

Usai pemantauan, Enggar mengatakan harga dan stok terpantau masih normal. Namun pemerintah mewaspadai kenaikan tiga komoditas utama di pasar-pasar tradisional.

"Tiga komoditas kita jaga. Tiga komoditas itu gula, minyak goreng dan daging. Karena itu volatile sekali. Tapi yang tiga itu kita kendalikan habis, tidak boleh naik," kata Enggar kepada wartawan.

Menurut Enggar, harga gula eceran akan ditekan hingga maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 per kilogram. Kondisi ini disamakan dengan harga gula eceran di pasar retail modern.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga gula, Enggar menyebut Bulog sudah menyiapkan pasokan gula curah kepada para pedagang. Nantinya gula ini bisa dijual per kilogram oleh pedagang.

"Segera Bulog akan turun dengan gula curah yang 50 kilogram untuk kemudian silakan dikilo oleh pedagang pasar. Mereka (pedagang) bisa membeli dengan harga Rp 11.300 dan menjual dengan maksimum harga Rp 12.500," ujarnya.

Selain gula, Mendag mengatakan komoditas yang mendapat perhatian ialah minyak goreng. Harga minyak goreng diminta pemerintah tak lebih dari Rp 11.000 perkilogramnya.

Sementara harga di pasaran tercatat rata-rata masih Rp 10.500. Ia pun berharap harga tersebut tidak akan melonjak jauh seiring jelang Ramadhan.

Ia menambahkan daging sapi menjadi komoditas pangan yang juga kerap mengalami lonjakan tajam terutama pada hari-hari besar keagamaan. Menurutnya hingga saat ini harga rata-rata di pasaran mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

Enggar mengatakan mengantisipasi kenaikan harga daging lagi, pihaknya sudja menyiapkan memasok daging beku impor ke pasar tradisional. Daging ini akan diimpor Bulog yang kemudina bisa dijual pedagang maksimal Rp 80 ribu per kilogram.

Kenaikan tiga komoditas tersebut, katanya, akan menjadi perhatian pemerintah jelang bulan puasa. Diharapkan maksimal kenaikan wajar dari harga saat ini ialah sebesar 10 persen.

"Kita kita akan suplai terus. Dan HETnya di pasar retail modern Rp 12.500 untuk gula Rp 11.000 untuk minyak goreng dan Rp 80 ribu untuk daging. Kita kendalikan itu tidak boleh naik," kata Enggar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement