Senin 30 Jan 2017 14:54 WIB

Pemerintah tak Khawatir Perusahaan AS Kurangi Investasi di Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
INVESTASI(illustrasi)
INVESTASI(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong tak khawatir jika perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mengurangi investasi mereka di Indonesia karena adanya tekanan dari Presiden Donald Trump. Thomas meyakini, ruang yang ditinggalkan perusahaan AS tersebut pasti akan langsung diisi oleh investor dari negara-negara lain. 

Apalagi, sambung dia, secara fundamental pertumbuhan ekonomi Indonesia masih amat menarik bagi para investor. Karenanya, ia meyakini kebijakan proteksionis Trump tak akan membawa dampak signifikan pada investasi di Tanah Air. 

"Perusahaan mana saja apakah dari Eropa, Amerika, Korea atau Cina kalau mau mencari pertumbuhan tidak punya pilihan selain ke negara berkembang. Jadi, kalau ada satu yang meninggalkan medan, banyak pihak lain yang mau mengisi," ujar dia, di kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/1). 

Oleh karenanya, Thomas mengatakan, pemerintah harus memiliki strategi agar ada alternatif jika perusahaan asal Negeri Paman Sam mengurangi investasinya. Salah satu strategi itu, kata dia, yakni dengan cara mengembangkan investasi dari Jepang, Cina, Korea dan Eropa.

Kendati begitu, Thomas menyebut bahwa investasi-investasi dari Amerika Serikat memang memiliki kelebihan dari sisi teknologi, kekuatan merk dan jaringannya. Karena itu, disamping mencari alternatif investasi, ia mengatakan pemerintah juga harus mencari cara agar Indonesia tetap menarik di mata investor-investor Amerika. 

"Kita harus kerja ekstra keras agar perusahaan Amerika tetep mau investasi meskipun mungkin akan ada tekanan dari administrasi Presiden Trump untuk mengalihkan investasi perusahaan-perusahaan mereka ke Amerika sendiri." 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement