Rabu 16 Jul 2025 06:54 WIB

Uni Eropa tak Ingin Perang Dagang, tapi Siap Lawan Tarif 30 Persen AS

Brussel janji akan gunakan setiap menit untuk negosiasi terkait tarif 30 persen.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Washington akan mengenakan tarif 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump mengumumkan Washington akan mengenakan tarif 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL— Uni Eropa pada Senin (15/7/2025) berjanji akan menggunakan setiap menit hingga tenggat waktu 1 Agustus untuk mencari solusi melalui negosiasi terkait rencana Amerika Serikat memberlakukan tarif sebesar 30 persen. Uni Eropa juga mengingatkan rencana penerapan tarif tersebut terhadap barang-barang dari UE akan secara efektif menghentikan perdagangan.

Berbicara dalam konferensi pers di Brussels, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi UE Maros Sefcovic dan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen sama-sama menegaskan blok tersebut lebih mengutamakan dialog, namun juga menekankan pentingnya persatuan.

Baca Juga

Pada Sabtu (12/7/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan Washington akan mengenakan tarif 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. Langkah ini mengancam kelanjutan pembicaraan dagang AS-UE yang sebelumnya ditargetkan mencapai kesepakatan komprehensif bulan ini.

“UE, seperti yang sangat Anda tahu, tidak pernah mundur tanpa upaya yang sungguh-sungguh,” kata Sefcovic.

“Terutama mengingat kerja keras yang telah dilakukan, seberapa dekatnya kita untuk mencapai kesepakatan, dan manfaat jelas dari solusi yang dinegosiasikan. Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, dua tangan harus bertepuk untuk menghasilkan suara,” lanjutnya.

Ia menyampaikan pembicaraan dengan mitra AS di tingkat tinggi terus berlangsung, termasuk dengan Presiden Donald Trump dan pejabat Gedung Putih. “Kami ingin menggunakan setiap hari, setiap kemungkinan, dan setiap menit hingga tanggal 1 Agustus untuk menemukan solusi yang dinegosiasikan,” ucapnya.

Sefcovic mengatakan usulan tarif 30 persen sangat menghalangi segala bentuk perdagangan, dan menekankan bahwa tujuan utama UE adalah melindungi lapangan kerja, bisnis, dan ekonomi Eropa. “Saya sangat terbuka dengan rekan-rekan saya di AS, kesepakatan itu harus mendapat dukungan dari negara-negara anggota kami dan Parlemen Eropa, serta harus menjadi kesepakatan yang dapat diterima oleh kami,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan Komisi Eropa telah mengusulkan agar negara-negara anggota mulai membahas paket kedua dari langkah-langkah penyeimbangan yang menargetkan sekitar 72 miliar euro (sekitar Rp 1.369 triliun) barang dari AS sebagai respons terhadap tarif baru tersebut.

Sementara itu, Rasmussen menyebut negara-negara anggota UE menganggap pengumuman tarif 30 persen sama sekali tidak dapat diterima dan tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa negara-negara UE bersatu dalam menolak tarif baru dari AS dan siap bertindak jika negosiasi gagal.

“Kami tidak menginginkan perang dagang dengan AS. Kami ingin menghindarinya, dan kami telah melakukannya,” ujarnya dilansir laman Anadolu Agency.

“Namun kami juga ingin mengirim sinyal yang jelas bahwa kesepakatan harus adil bagi semua pihak. Jika itu tidak mungkin dicapai, maka kami tidak akan mengesampingkan pilihan apa pun,” kata dia.

photo
Infografis kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump. - (Infografis Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement