REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) telah menyiapakan berbagai program yang siap digulirkan selama 2017. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, menyatakan program tahun ini lebih strategis.
"Program yang kami buat dibagi ke masing-masing bidang. Seperti pada bidang kelembagaan, ada program Pengembangan Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) dengan target 100 PPKL, ada pula Kelompok usaha bersama pra koperasi yang didampingi untuk membentuk koperasi dengan target 365 pra koperasi," jelas Agus, dalam Koferensi Pers di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat, (6/1).
Pada bidang pembiay\aan, Kemenkop UKM juga telah menyiapkan program sosialisasi dan pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target 27.520 UMKM. Program wirausaha pemula yang didukung modal usaha pun dijalankan lagi tahun ini dengan target 1.200 wirausaha.
"Beberapa program ke masyarakat banyak sekali, namun yang paling menjanjikan yaitu diklat untuk SDM, lebih dari 30 ribu orang akan kita latih," tegasnya. Ia menambahkan, untuk mendukung semua program tersebut, Kemenkop UKM ingin mendapat anggaran lebih besar.
Menurutnya selama ini, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kemenkop UKM paling kecil dibandingkan kementerian lainnya. Hanya sekitar Rp 1 triliun lebih, padahal penyerapan anggaran Kemenkop UKM cukup baik.
"APBN di 2016 Alhamdulillah kita terbaik ke empat dari 34 kementerian. Penyerapan anggaran kita sekitar 88,51 persen, tapi jumlah itu sudah dikurangi yang diblokir. Kalau dihitung semua bisa mencapai 92,6 persen," jelas Agus.
Ia menambahkan, di lingkungan Kementerian Perekonomian, Kemenkop UKM berada di tingkat pertama dalam penyerapan anggaran. Realisasinya sebanyak Rp 943 miliar atau 92,6 persen dari total anggan lebih dari Rp 1 triliun.
Agus menuturkan, seluruh anggaran direalisasikan ke dalam semua program termasuk pelatihan. "Jadi walau anggaran kecil, tapi kita bisa menjangkau program cukup luas," ujarnya.
Ke depan Kemenkop UKM akan menyesuaikan program dengan situasi dan anggaran yang ada. Meski begitu, Agus menyatakan, Kemenkop UKM tak hanya mengandalkan besar kecilnya APBN. "Kalau hanya andal APBN sama saja dengan menggarami lautan," tutur Agus.