Rabu 30 Nov 2016 17:14 WIB

Sejumlah Industri di Sukabumi Berpotensi Gunakan Gas Bumi PGN

Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memasang jaringan pipa gas bumi. ilustrasi
Foto: foto istimewa
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memasang jaringan pipa gas bumi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak salah, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau kerap disebut PGN memperluas jaringan pipa gas bumi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Sejumlah industri di wilayah itu berminat menggunakan gas alam yang didistribusikan PGN dikarenakan harganya yang murah sehingga dapat menekan biaya produksi.

Sejumlah industri yang berpotensi mengalihkan penggunaan gasnya ke gas alam milik PGN seperti pabrik teh kemasan, minurman energi, dan susu kemasan. Sales Area Head PGN Bogor Elda Sutarda mengatakan sejumlah industri di Sukabumi sangat berminat beralih memakai bahan bakar gas bumi PGN. "Karena mereka bisa lebih berhemat, sekitar 30-50 persen dari bahan bakar elpiji," ujar Elda dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (30/4).

PGN saat ini sedang memperluas jaringan infrastruktur pipa gas bumi di Sukabumi dan Bogor. Elda mengatakan, perluasan jaringan itu ditargetkan selesai akhir tahun nanti. "Dengan begitu, gas bumi PGN dapat segera dipakai berbagai industri di Sukabumi," ujar dia menambahkan.

Adapun untuk wilayah Bogor, Elda memaparkan, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 21.948 pelanggan rumah tangga, 282 pelanggan komersial seperti hotel dan restoran, serta lebih dari 250 pelanggan industri. Pipa gas PGN di wilayah Bogor dan sekitarnya bahkan sudah mencapai lebih dari 620 kilometer (km).

"Kami akan terus perluas, termasuk tahun depan kami menargetkan dapat menambah ribuan pelanggan baru di Bogor, mulai dari rumah tangga, jasa komersial hingga industri," ujar Elda.

Secara nasional, infrastruktur pipa gas PGN mencapai 7.267 km atau setara dengan 78 persen pipa gas bumi hilir nasional. Dari infrastruktur gas bumi tersebut, PGN memasok gas bumi ke lebih dari 119.960 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.929?usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.630 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement