REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menempuh empat langkah strategis untuk menurunkan suku bunga kredit dan mendorong pembiayaan ke sektor produktif. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pelonggaran dilakukan melalui penurunan suku bunga, pelepasan SRBI, pembelian SPN, dan pelonggaran makroprudensial.
Langkah pertama, BI menurunkan suku bunga acuan dan imbal hasil SRBI. Untuk tenor 12 bulan, suku bunga SRBI turun dari 6,74 persen pada Januari menjadi 5,57 persen per Juli. “Suku bunga SRBI 31 Januari 6,74, sekarang adalah 5,57 untuk 12 bulan. Jadi sudah turun 117 basis poin,” kata Perry dalam Konferensi Pers KSSK III di Jakarta, Senin (28/7/2025) sore.
Langkah kedua, BI mengurangi jumlah SRBI di pasar sebesar Rp 169,4 triliun sejak awal tahun. “SRBI awal Januari Rp 923,5 triliun, sekarang Rp 754,1 triliun. Artinya sudah turun berapa? Rp 169,4 triliun,” ujar Perry.
Ia menegaskan, pelepasan SRBI ini memperkuat kapasitas likuiditas bank. “Itu berarti, kan, likuiditas bank menambah,” katanya.
Langkah ketiga, BI menyerap Surat Perbendaharaan Negara (SPN) senilai Rp 147,6 triliun untuk mendukung pembiayaan APBN dan menjaga daya beli. “Kami beli SPN Rp 147,6 triliun,” ucap Perry.
Langkah keempat, BI melonggarkan kebijakan makroprudensial untuk mendorong ekspansi kredit. “Regulasi-regulasi dari kebijakan makroprudensial, insentif likuiditas maupun yang lain, kita juga kendorkan,” katanya.
Perry mendorong perbankan segera merespons pelonggaran dengan menurunkan bunga dan memperluas penyaluran kredit. “Yuk, para bankir-bankir balikan ekspektasi. Turunkan suku bunga, salurkan kredit,” tegasnya.
Dengan kombinasi pelonggaran moneter dan dukungan fiskal pemerintah, BI optimistis target pertumbuhan kredit 8–11 persen hingga akhir 2025 dapat tercapai. “Kami meyakini bahwa pertumbuhan kredit ke depan itu akan meningkat. Dan proyeksi kami adalah 8 sampai 11 persen akhir tahun ini,” ujarnya.
Perry menilai sinergi seluruh pihak penting agar pemulihan ekonomi makin kuat. “Insya Allah, dengan bersama-sama ini kita menjaga stabilitas, tapi juga terutama mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.