REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Angkasa Pura I menggandeng empat badan usaha milik negara (BUMN) lainnya, yakni PT Surveyor Indonesia, PT Sucofindo, PT Virama Karya dan PT Danareksa Sekurtitas. Kelima perusahaan BUMN itu meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di Jakarta, Selasa (22/11).
Dalam siaran pers PT Angkasa Pura (AP) I yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/11/2016), Direktur Utama AP I, Danang S Baskoro mengatakan, setiap perusahaan akan berkontribusi sesuai dengan kompetensi bisnis yang dimiliki untuk mendukung oprasional perusahaan.
“Selain itu, sinergi antarperusahaan BUMN ini akan dapat mengoptimalkan kinerja kelima BUMN dan diharapkan dapat menjadi model pengembangan sinergi BUMN lainnya,” tutur Danang.
Pwnandatanganan MoU antara PTSI dan AP I dilakukan oleh Direktur Utama PTSI Arief Zainuddin dan Dirut AP I Danang S Baskoro. Acara tersebut disaksikan oleh Asisten Deputi Jasa Keuangan Survey dan Konsultan Kementerian BUMN Win Wijanarko.
MoU itu mencakup tentang sinergi dalam lingkup kegiatan jasa survey, inspeksi, konsultansi, verifikasi serta sertifikasi. Danang mengatakan AP I membutuhkan kerja sama untuk melakukan paket proyek pengembangan tiga bandara yang dituntut oleh waktu, anggaran dan regulasi.
“AP I juga membutuhkan resources baik dari BUMN maupun pihak asing,” ujar Danang S Baskoro.
Dirut PTSI M Arief Zainuddin menyatakan PTSI siap mendukung AP I untuk mencapai target pengembangan bandara. “Dengan kompetensi bisnis yang kami miliki, PTSI siap mendukung AP I dalam mencapai target pengembangan bandara,” tutur Arief Zainuddin.
Win Wijanarko menyampaikan harapannya agar semua pihak dapat memberikan pekerjaan yang berkualitas, tidak berhenti di MoU tetapi berakhir di perjanjan kerja sama (PKS). “Semoga sinergi BUMN semakin kuat dan mendapatkan Win Win solution bagi semua pihak,” kata Win Wijanarko.