Selasa 15 Nov 2016 09:37 WIB

Kawasan Industri Kendal Target Investasi Hingga Rp 200 Triliun

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) meninjau maket Kawasan Industri Kendal (KIK) jelang peresmian di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) meninjau maket Kawasan Industri Kendal (KIK) jelang peresmian di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎ Pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) ditargetkan menyerap potensi investasi hingga Rp 200 triliun dan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang.

“Nilai investasi pembangunan KIK pada tahap pertama diperkirakan mencapai Rp 7 triliun dengan total lahan seluas 860 hektare dan akan selesai dalam lima tahun ke depan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Selasa (15/11).

Pembangunan KIK direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare untuk menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh pengembangan zona industri, pelabuhan, fashion city, dan permukiman. KIK juga didorong sebagai kawasan industri padat karya berorientasi ekspor.

Dalam waktu satu tahun ini, kata Airlangga, sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya di KIK dengan total nilai investasi sebesar Rp 4,3 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.000 orang. “Salah satu investor dari Singapura yang sudah beroperasi di KIK sejak Agustus 2016 adalah PT Tat Wai Industries,” ujarnya.

Perusahaan tersebut membangun pabrik di atas lahan KIK seluas 10 ribu meter persegi dengan nilai investasi sebesar Rp 65 miliar yang memproduksi produk furniture berupa meja, kursi, dan lemari. Saat ini, tenaga kerja yang telah diserap mencapai 75 orang, di mana 80 persen adalah tenaga kerja lokal dari Kabupaten Kendal.

Menurut Airlangga, proyek KIK yang diawali sejak delapan tahun lalu tersebut diinisisasi dan disiapkan perencanaannya oleh Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kendal sebagai upaya akselerasi penyebaran serta pemerataan industri dan ekonomi nasional. Ini juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement