Jumat 26 Aug 2016 08:32 WIB

AirNav Ingin Berdayakan Tiga Bandara 'Hantu' di Kalimantan Timur

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
AirNav
Foto: Antara
AirNav

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Berangkat dari prinsip pemerataan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) melakukan pengembangan jalur lalu lintas udara di Kalimantam Timur (Kaltim). Lembaga yang populer dikenal sebagai AirNav Indonesia itu kini tengah mengembangkan sistem navigasi lebih mumpuni agar kenyamanan terbang ke daerah-daerah terpencil di daerah Kalimantan khususnya Kaltim bisa terwujud.

Sistem navigasi ini mencakup pembangunan Tower sebagai fasilitas pelayanan lalu lintas udara, serta pengaktifan bandara perintis yang ada di Kalimantan. General Manager AirNav Indonesia Cabang Balikpapan, Yusfan Ulya mengatakan, di Kaltim sudah ada delapan bandara perintis yang tiga diantaranya masih terkendal soal pengisian personel.

Di tiga bandara perintis tersebut, belum ada orang atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang menempatinya. Sebagian besar bandara perintis tersebut bahkan landasannya masih berupa tanah yang dipadatkan saja.

"Jadi bandara di sana hanya aktif kalau ada pesawat yang akan tiba saja. Sehari-hari malah kosong, ini kan bahaya. Tapi kami tetap layani pesawat yang mau mendarat di bandara kosong itu," kata Yusfan di kantornya, Kamis (25/8).

Dia mengatakan. AirNav pusat punya target yang sudah diatur dalam Rencana strategis (Renstra) 2015-2019 mengenai pengoptimalan bandara ini. Rencana jangka panjangnya pembangunan 32 bandara baru, termasuk delapan diantaranya akan ada di Kaltim

"AirNav terus mendata fasilitas apa yang kita mau taruh di bandara-bandara sepi ini. Personel mau ditaruh berapa. Karena yang terpenting bandara hidup sehingga ada yang tumbuh di sana dari masyarakat," kata Yusfan.

Untuk mempercepat program tersebut, Airnav Balikpapan juga sudah menggandeng sejumlah Pemda kabupaten/kota. Seperti yang sudah menunjukkan keseriusan adalah Kutai Timur terkait pembangunan Bandara Sangata, Muara Wahau dan Sanggima.

"Kami sudah mohon dukungan dari Pemda untuk membenahi tiga bandara perintis di Kutai Timur yang tanggungjawabnya diberikan ke bandara di Balikpapan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement