Selasa 15 Nov 2022 18:54 WIB

AirNav Prediksi Trafik Penerbangan di Bali Terus Meningkat

AirNav mencatat lalu lintas penerbangan Indonesia tembus 4.695 pergerakan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021). AirNav Indonesia menyiapkan berbagai fasilitas, sarana prasarana, prosedur serta menyiagakan sekitar 80 orang petugas ATC untuk pelayanan navigasi pesawat udara di Bandara Ngurah Rai guna menyambut pembukaan kembali penerbangan internasional di bandara tersebut.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021). AirNav Indonesia menyiapkan berbagai fasilitas, sarana prasarana, prosedur serta menyiagakan sekitar 80 orang petugas ATC untuk pelayanan navigasi pesawat udara di Bandara Ngurah Rai guna menyambut pembukaan kembali penerbangan internasional di bandara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirNav Indonesia mencatat pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Indonesia pada November 2022 sudah menembus 4.695 pergerakan dengan 1.523 pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Bali selama 1 hingga  14 November 2022.

Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B Pramesti mengatakan pergerakan dari dan menuju Denpasar akan terus meningkat pada perhelatan Internasional Presidensi KTT G20 2022.

“Angka ini akan terus meningkat sampai perhelatan selesai,” kata Polana dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/11/2022). 

Polana menegaskan, pada pelaksanaan kegiatan Presidensi KTT G20, AirNav Indonesia tetap melayani penerbangan regular berjadwal dan tidak berjadwal lainnya. Hanya saja tetap membatasi jumlah penerbangan per jamnya. 

“Sehingg penerbangan VVIP dan Tamu Negara Presidensi KTT G20 bisa diprioritaskan. Itupun dibatasi hanya di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan 11 Bandara Penyangga lainnya” ujar Polana.

Polana menambahkan penerbangan dari dan menuju Bali hingga 14 November didominasi oleh maskapai domestik sebesar 56 persen. Lalu untuk 44 persennya merupakan maskapai internasional.

Dia memastikan, AirNav telah merancang dan mempersiapkan dengan baik termasuk diantaranya fasilitas, personel, serta Standard Operating Procedure (SOP) dan pelayanan navigasi penerbangan yang prima. Selain itu, juga  mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki yakni CHRONOS, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP) guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat, Aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate, penggunaan aplikasi E-FFORT terkait sistem pengaduan keadaan kondisi keselamatan penerbangan dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan.

Polana memaparkan bahwa perbandingan trafik dari dan menuju Denpasar pada November 2021 dan 2022 meningkat 150,53 persen. Fakta tersebut menurutnya juga menjadi pertanda bahwa jumlah penerbangan di Indonesia sudah semakin membaik dan pulih kembali pasca pandemi Covid-19.

“Peningkatan pelayanan lalu lintas penerbangan sudah mulai pulih sejak awal 2022, tercatat pada Januari 2022 dari dan menuju Pulau Dewata apabila dibandingkan dengan Januari 2021 maka peningkatannya naik sebesar 35,37 persen. Peraentasi paling besar terdapat pada Agustus 2022 yang meningkat sebesar 632,04 peraen jika dibandingkan dengan Agustus 2021,” jelas Polana. 

Polana memastikan kesiapan dan pelayanan navigasi tidak hanya terbatas di Pulau Dewata. Dia menegaskan, AirNav telah siap kembali melayani dengan optimal untuk seluruh pelayanan navigasi di Indonesia.

Angka kenaikan jumlah trafik penerbangan pada Oktober 2022 di seluruh Indonesia tercatat sekitar 2,41 juta penerbangan. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan 2021 pada bulan yang sama sekitar 2,04 juta penerbangan atau meningkat sebesar 18 peraen. 

Polana menekankan, 2022 menjadi tahun titik balik bagi pariwisata Indonesia. Tercatat tidak hanya kenaikan jumlah lalu lintas penerbangan di Denpasar, namun juga kenaikan jumlah pelayanan navigasi di seluruh Indonesia.

Dia menuturkan, AirNav Indonesia menyambut baik dan tentunya penuh semangat atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang telah terjadi selama 2022. Selain itu juga ditambah beberapa acara internasional yang terselenggara di Indonesia sehingga meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara, 

“Hal ini juga bisa menjadi indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik” ucap Polana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement