REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada Rabu (8/6) berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menguat ke level Rp 13.241 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah dibuka menguat tipis pada level Rp 13.253 per dolar AS.
Menurut Ekonom Indef, Eko Listiyanto, pergerakan rupiah saat ini sangat terkait dinamika global. "Jika dilihat dari proyeksi ekonomi global oleh World Bank tersebut, maka besar kemungkinan tantangan stabilitas rupiah akan ada di triwulan 3 dan 4," jelas Eko Listiyanto pada Republika.co.id, Rabu (8/6).
Dalam Laporan Prospek Ekonomi Global, Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 2,4 persen pada 2016 atau 0,5 persen lebih rendah dari perkiraan bank pada Januari.
Eko menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pasar masih seputar kenaikan suku bunga bank sentral AS, the Fed Fund Rate dan memanasnya isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Dalam pekan ini, ia memproyeksi jika rupiah masih dalam tren menguat.
"Trendnya menguat. Akhir pekan perkiraan Rp 13.200 per dolar AS," katanya.