Kamis 09 Jun 2016 02:02 WIB

Kurs Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan Hingga Akhir Pekan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada Rabu (8/6) berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menguat ke level Rp 13.241 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah dibuka menguat tipis pada level Rp 13.253 per dolar AS.

Menurut Ekonom Indef, Eko Listiyanto, pergerakan rupiah saat ini sangat terkait dinamika global.  "Jika dilihat dari proyeksi  ekonomi global oleh World Bank tersebut, maka besar kemungkinan tantangan stabilitas rupiah akan ada di triwulan 3 dan 4," jelas Eko Listiyanto pada Republika.co.id, Rabu (8/6).

Dalam Laporan Prospek Ekonomi Global, Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 2,4 persen pada 2016 atau 0,5 persen lebih rendah dari perkiraan bank pada Januari.

Eko menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pasar masih seputar kenaikan suku bunga bank sentral AS, the Fed Fund Rate dan memanasnya isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Dalam pekan ini, ia memproyeksi jika rupiah masih dalam tren menguat.

"Trendnya menguat. Akhir pekan perkiraan Rp 13.200 per dolar AS," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement