REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengejar target pengembangan jaringan gas kota, baik yang di dalamnya ditugaskan kepada PT Pertamina (persero) ataupun PGN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah ada 170 ribu rumah tangga yang tersambung dengan jaringan gas kota.
Dari angka itu, kata dia, sudah ada 89 ribu rumah tangga yang dibangun oleh Pertamina saja. Ke depan, untuk menambah jumlah fasilitas terpasang jaringan gas, Pemerintah akan menambah 122 km transmisi gas untuk menyalurkan gas ke rumah tangga.
"Ini akan terus kita dorong, karena gas kan lebih murah, lebih bersih, dan kalau dipakai jaringan pipa kan lebih pridictable. Jadi tahap pertama dulukan konversi dari minyak tanah ke LPG, sekarang di revisi ke gas alam," kata Sudirman, di Jakarta, Jumat (4/3).
Sudirman mengatakan, dari proyek pembangunan 122 km transmisi gas ini, sebagian akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu caranya dengan menambah sinergi antara Pertamina dan PGN dalam membangun infrastuktur gas.
"Kita berharap konsolidasi PGN dan Pertamina dalam hal ini Pertagas dapat menjawab banyak masalah untuk efisiensi dalam membangun infra. Enggak perlu tumpang tindih, enggak perlu kompetisi, dua-duanya bersinergi," kata dia.
Ia menambahkan, target pemerintah untuk menambah pemanfaatan gas alam adalah untuk mendorong penggunaan energi bersih. Alasannya, selama ini energi fosil masih menjadi prioritas dalam pembangunan.
"Ya itu juga bagian dari mengapa kita mendorong bauran energi. Supaya bauran energi makin hari makin didominasi energi bersih," kata dia.