Selasa 16 Jan 2024 17:54 WIB

Pemerintah Optimalkan Jargas Kurangi Subsidi dan Bantu Masyarakat Hemat Biaya

Pemerintah targetkan 300 SR dari pipa Cisem dan 600 SR dari pipa Dusem.

Subholding Gas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memasok gas bumi dan infrastruktur pendukungnya di Kawasan Industri Kendal (ilustrasi).
Foto: PGN
Subholding Gas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memasok gas bumi dan infrastruktur pendukungnya di Kawasan Industri Kendal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengoptimalkan jaringan gas bumi (jargas) untuk mengurangi subsidi elpiji 3 kg dan menghemat devisa impor elpiji sekaligus menghemat biaya memasak.

"Kita tahu bahwa masyarakat sangat menggunakan elpiji untuk kehidupan sehari-hari dan industri kecil itu sangat bermanfaat ada satu kelebihan dari jargasnya ini adalah tak perlu angkut-angkut tabung jadi lebih mudah dipakainya dan terjamin," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji saat konferensi pers "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Sesi: Minyak dan Gas Bumi" di Gedung Ditjen Migas, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Kementerian ESDM saat ini berupaya untuk menyalurkan gas bumi dari Aceh sampai Jawa. Misalnya, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) sepanjang 320 kilometer (km).

Untuk fase I Semarang-Batang (62 km) dengan nilai investasi senilai Rp 1,04 triliun telah selesai. Sedangkan, fase II Batang-Cirebon-Kandang Haur (240 km) direncanakan dibangun pada 2024-2026 dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 3 triliun.

"Basic design-nya sudah selesai dan mudah-mudahan bisa selesai lelangnya dan dimulai pembangunannya pada tahun ini dan akan diselesaikan pada akhir tahun 2025," ungkap Tutuka.

Selanjutnya, rencana pembangunan pipa transmisi gas bumi Dumai-Sei Mangke (Dusem) sekitar 400 km dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 8 triliun.

"Untuk Dumai-Sei Mangke feasibility study-nya sudah selesai, nanti akan dilanjutkan juga dengan proses administrasi menuju pelelangan. Jadi manfaatnya diharapkan gas yang telah terproduksi saat ini di sekitar Blok Andaman utara Sumatra bisa dimanfaatkan sehingga dengan pembangunan pipa ini bisa murah sampai di konsumen. Bisa untuk industri, listrik, komersial, dan rumah tangga," ujarnya.

Kementerian ESDM menargetkan ada 300 sambungan rumah tangga (SR) yang didapatkan dari pipa Cisem dan 600 SR dari pipa Dusem. Adapun, manfaatnya dapat mengurangi subsidi elpiji 3 kg Rp 0,63 triliun/tahun dan hemat devisa impor elpiji Rp 1,08 triliun/tahun dan penghematan biaya masak Rp 0,16 triliun/tahun.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement