Rabu 02 Mar 2016 19:47 WIB

BRISyariah Hadirkan Mini Banking Syariah Di KSF 2016

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Banner promosi BRISyariah (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Banner promosi BRISyariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersama industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan sosialisasi edukasi melalui Keuangan Syariah Fair. Terlibat dalam kegiatan ini, Bank BRISyariah menghadirkan mini banking syariah.

Mini banking syariah ini merupakan perangkat lunak laboratorium perbankan syariah untuk dunia pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.

Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso mengatakan, hal ini merupakan bentuk kepedulian BRISyariah terhadap dunia pendidikan nasional.

BRISyariah serius menyediakan layanan perbankan untuk dunia pendidikan dengan memaksimalkan kerja sama baik dengan perguruan tinggi di Indonesia maupun dengan sekolah-sekolah untuk produk Simpanan Pelajar (SimPel iB).

Sudah ada 76 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang telah bekerjasama dengan BRISyariah untuk mengaplikasikan mini banking syariah ini.

Selain menyediakan mini banking syariah sebagai bentuk CSR pendidikan, BRISyariah juga menyediakan layanan SPP daring online dan layanan sistem pengelolaan kas (CMS) yang memudahkan mahasiwa dan pengurus lembaga pendidikan untuk mempermudah bertraksaksi.

''Mini banking BRISyariah terus hadir di berbagai kampus untuk memberikan pengetahuan praktis tentang operasional perbankan bagi mahasiswa,'' ungkap Hadi dalam siaran resmi kepada Republika Rabu (2/3).

Selain itu, sebagai komitmen untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dalam gelaran KSF 2016, BRISyariah juga menawarkan produk pembiayaan rumah bersubsidi KPR Sejahtera BRISyariah iB dengan uang muka lima persen. Selama ekspo berlangsung, masyarakat bisa memilih unit rumah sederhana dari mitra pengembang untuk area Bekasi dan Tangerang.

Hingga saat ini, sudah 6.647 rumah KPR Sejahtera yang sudah dibiayai dengan nilai Rp 532 miliar. Pada 2016, BRISyariah menargetkan pembiayaan rumah baru KPR FLPP senilai Rp 430 miliar atau sekitar 4.300 unit rumah.

Membantu mempermudah masyarakat menyiapkan umrah, BRISyariah menawarkan produk Pembiayaan Umrah BRISyariah iB. Produk ini akan memastikan nasabah untuk beribadah umrah terlebih dahulu dan melunasi cicilan pembiayaan setiba di tanah air.

Batas pembiayaan yang bisa diberikan per nasabah maksimal 90 persen dari harga paket umrah yang ditawarkan oleh penyelenggara umrah yang sudah bekerja sama dengan BRISyariah. Satu nasabah dapat mengajukan pinjaman maksimal lima paket dengan nilai pembiayaan umrah antara Rp 10 juta hingga Rp 150 juta.

Produk ini ditujukan bagi nasabah dewasa berpenghasilan tetap dengan jangka waktu pembiayaan satu hingga tiga tahun. Jaminan pinjaman ini fleksibel dapat berupa emas, deposito, BPKB mobil dan tanah bangunan yang bersertifikat (SHM maupun SHGB).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement