REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada penutupan perdagangan Rabu melemah 1 poin atau 0,00 persen menjadi Rp 16.047 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.046 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi di Jakarta, Rabu (8/5/2024) menyatakan terdapat ekspektasi pasar yang telah meningkatkan dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini.
Dalam konferensi Miken Institute, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan terhentinya inflasi sebagian besar disebabkan oleh kuatnya pasar perumahan, yang menandakan bank sentral AS perlu mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil untuk jangka panjang, dan mungkin sepanjang tahun.
Namun, Kashkari juga mengatakan bahwa ada kemungkinan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga jika inflasi kembali mereda. Komentar tersebut muncul setelah pernyataan pejabat Fed pada Senin (6/5/2024) yang tampaknya cenderung mengindikasikan langkah bank sentral selanjutnya untuk menurunkan suku bunga.
“Dengan informasi tersebut, ekspektasi pasar terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan setidaknya 25 basis poin pada bulan September saat ini sebesar 64,5 persen, menurut FedWatch Tool CME,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Pada Jumat (10/5) malam, data sentimen konsumen AS akan dirilis dan data inflasi AS pada pekan depan. Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman, turut bakal menyampaikan pidato pada akhir minggu ini.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut melemah ke level Rp 16.081 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.054 per dolar AS.