REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong forum pengawas pasar modal atau International Organization of Security Commissions (IOSCO) The Growth and Emerging Markets Committee (GEM-C) untuk merilis aturan global dalam rangka mendukung sektor Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Dalam pandangan saya, tema konferensi hari ini (22/1), 'Optimising Innovation and Strengthening Governance in Emerging Markets' memberikan kesempatan bagi saya untuk menyampaikan harapan salah satunya mendorong pertumbuhan UKM," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sambutan konferensi IOSCO GEM-C di Nusa Dua, Bali, Jumat (22/1).
Di Indonesia, menurut dia, UKM termasuk di dalamnya perusahaan yang baru merintis bisnis (business start-ups) memberikan kontribusi sekitar 60 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) dan merepresentasikan 97 persen dari sumbangan tenaga kerja di Indonesia. Maka, lanjut dia, penting untuk membantu pertumbuhan UKM agar keberlanjutan sehingga menopang pertumbuhan ekonomi.
Sektor UKM, telah menunjukkan dampak signifikan dengan membuka usaha dan inovasi di beberapa bidang seperti transportasi, pariwisata, jual beli online, dan membuka lapangan kerja baru. Namun yang menjadi soal, kata Muliaman, saat ini akses pendanaan UKM secara umum masih kesulitan. Padahal itu merupakan salah satu syarat penting agar bisnis UKM bisa terus berlanjut dan tumbuh.
"UKM adalah mesin penggerak pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan sumber lapangan kerja," ujarnya,
Dalam kesempatan sama, Head of Research and Public Policy, World Federation of Exchange, Siobhan Cleary mengatakan bahwa UKM memang menjadi isu yang sedang dikembangkan di negara dunia. "Potensi pasar UKM sangat besar bukan hanya di emerging market, tetapi di global dunia, yang menjadi fokus pengembangan UKMM adalah bagaimana meningkatkan likuiditas dan mempermudah pendanaan sektor UKM melalui pasar modal," katanya.
Untuk menjaga likuiditas agar tidak rendah, menurut dia, maka perlu adanya penggerak pasar yang menjamin saham-saham sektor UKM yang diperdagangkan likuid sehingga menarik minat investor. "Jika ada insentif untuk sektor UKM juga akan lebih baik," katanya.