REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan data mengenai investasi asuransi per Februari 2025 yang mengalami penurunan. Kondisi penurunan pada industri tersebut terjadi seiring dengan kondisi gejolak pasar saham yang terjadi belakangan ini.
“Pada Februari 2025 tercatat hasil investasi asuransi turun Rp 14,80 triliun secara yoy. Penurunan ini disebabkan melemahnya pasar modal domestik yang ditunjukkan melalui melemahnya IHSG sebesar 1045,5 poin atau -14,29 (yoy),” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono dalam keterangannya, dikutip Ahad (27/4/2025).
Ogi mengatakan, kondisi volatilitas pasar saham yang tinggi dapat memengaruhi hasil investasi industri asuransi. Oleh sebab itu, perlu langkah strategis yang dilakukan para pelaku industri tersebut untuk bisa tetap tumbuh di tengah tantangan kondisi pasar yang bergejolak.
“Sehingga penting bagi perusahaan asuransi untuk mendiversifikasi portofolio investasi guna mengurangi risiko terkait fluktuasi pasar saham,” ujar dia.
Diketahui, pergerakan IHSG mengalami gejolak belakangan ini, bahkan beberapa kali mengalami trading halt di awal 2025 ini. Yakni pada pertengahan Maret 2025 IHSG mengalami penurunan tajam hingga 5 persen. Lalu pada awal April 2025, usai libur panjang Idulfitri, IHSG anjlok hingga 9 persen, disinyalir imbas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.