Senin 28 Apr 2025 10:49 WIB

PLTB Pertama di Pulau Jawa akan Dibangun di Kabupaten Cirebon

PLTB Sedong akan membuka babak baru dalam pembangunan berkelanjutan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulsel. Setelah Sidrap, Kabupaten Cirebon akan jadi lokasi PLTB pertama di Jawa. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulsel. Setelah Sidrap, Kabupaten Cirebon akan jadi lokasi PLTB pertama di Jawa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kabupaten Cirebon bakal menjadi lokasi berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Pulau Jawa. Proyek itu tak hanya menandai langkah besar Jawa Barat dalam transisi menuju energi bersih, tetapi juga mempertegas posisi Cirebon sebagai pionir energi terbarukan.

Adapun lokasi yang dipilih untuk membangun PLTB adalah di Kecamatan Sedong. Pasalnya, daerah tersebut dinilai sangat ideal karena topografinya berupa perbukitan terbuka dan potensi angin yang konsisten.

Baca Juga

Bupati Cirebon, Imron, mengatakan, proyek itu bukan sekadar pembangunan infrastruktur energi. Namun juga sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih hijau.

“Ini bukan hanya soal energi, tapi ini soal warisan bagi anak cucu kita. PLTB Sedong akan membuka babak baru dalam pembangunan berkelanjutan di Cirebon,” ujar Imron, usai audiensi bersama pengembang PLTB di Pendopo Bupati Cirebon, belum lama ini.

PLTB yang akan dibangun di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon itu rencananya berkapasitas 150 megawatt (MW) dan memiliki 20 menara turbin. PLTB tersebut akan menjadi penyuplai energi ramah lingkungan ke jaringan PLN hingga mampu menyokong kebutuhan listrik nasional. 

Sementara itu, Direktur PT Cirebon Tenaga Bayu, Gery Julian, mengungkapkan, keputusan membangun PLTB di Kabupaten Cirebon itu merupakan hasil riset selama dua tahun. Timnya telah memasang alat pengukur kecepatan angin di berbagai titik, dan hasilnya menunjukkan potensi yang luar biasa. 

“Cirebon bukan pilihan instan. Ini hasil kerja keras dan riset yang mendalam. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kami targetkan pembangunan dimulai 2026 dan mulai beroperasi 2027,” terang Gery.

Jika proyek itu sukses, maka Cirebon akan menyusul jejak Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, wilayah yang lebih dulu menikmati manfaat energi angin. Bedanya, kali ini Jawa yang merupakan pulau dengan beban listrik terbesar di Indonesia, akan ikut merasakan semilir energi hijau yang berkelanjutan.

Lebih dari sekadar proyek energi, PLTB Sedong juga diharapkan menjadi simbol harapan baru dan bukti nyata bahwa masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bisa dimulai dari daerah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement