Ahad 27 Apr 2025 20:38 WIB

Penetrasi Asuransi di Indonesia tak Sampai 3 Persen per Februari 2025 

OJK mendorong industri asuransi untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
OJK mendorong industri asuransi untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk berdasarkan kebutuhan masyarakat. (ilustrasi)
OJK mendorong industri asuransi untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk berdasarkan kebutuhan masyarakat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan angka penetrasi asuransi di Indonesia masih berada di bawah tiga persen. OJK mendorong industri asuransi untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk berdasarkan kebutuhan masyarakat.  

“Sampai dengan Februari 2025, tercatat penetrasi asuransi adalah sebesar 2,72 persen. Tidak dapat dielakkan bahwa tahun ini adalah tahun yang cukup menantang di tengah ketidakpastian global yang masih menjadi isu utama dunia saat ini,” kata Ogi dalam keterangannya, dikutip Ahad (27/4/2025).

Baca Juga

Merefleksi rendahnya angka penetrasi asuransi tersebut, Ogi memastikan OJK terus mendorong industri asuransi agar terus tumbuh, yakni lewat peta jalan perasuransian maupun komitmen untuk mendukung rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Melalui peja jalan tersebut, industri asuransi terdorong untuk bergerak dengan banyaknya aktivitas pembenahan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, yang bermuara pada kembalinya kepercayaan masyarakat pada industri tersebut. 

Ogi menuturkan, inisiatif terkait dengan permodalan, spin off unit syariah, terbentunya program penjaminan polis (PPP) akan mengakselerasi pertumbuhan industri lebih baik lagi. Juga perbaikan-perbaikan ekosistem, inovasi produk, dan digitalisasi akan membantu pertumbuhan lebih baik lagi. “OJK mendorong industri untuk dapat lebih baik lagi dalam menyediakan produk yang berdasar atas kebutuhan masyarakat. Dan melakukan kegiatan literasi berupa program-program edukasi agar awareness masyarakat dapat lebih baik lagi ke depan,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement