Jumat 15 Jan 2016 15:21 WIB

Jokowi Sebut Orang Indonesia Baru Bangkit Jika Ada Pesaing

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Jokowi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tipikal bangsa Indonesia baru memperbaiki diri jika ada pesaing. Jokowi mengambil contoh, dulu belum banyak orang memakai batik.

Baru ketika negara tetangga mengklaim batik, orang Indonesia baru beramai-ramai mengenakan kain tradisional yang memiliki beragam motif tersebut.

"Sekarang saya ganti pakai tenun. Karena, kemarin saya ke NTT, kain tenun di sana dijual murah sekali, saya sedih," kata Presiden saat bertemu dengan perwakilan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jumat (15/1).

Tak hanya soal batik, dia menyebut hal serupa juga terjadi dengan perusahaan-perusahaan milik negara. Misalnya, Jokowi menyebut bank-bank BUMN dulu pelayanannya sangat buruk. Bank sudah tutup meski baru pukul 14.00 siang.

Namun, kondisi itu berubah ketika bank-bank swasta mulai berdatangan ke Indonesia. Mau tak mau, bank BUMN pun memperbaiki performanya agar tak kalah saing. Saat ini, menurut Jokowi, bank BUMN bahkan sudah mampu mengalahkan bank swasta.

"Kita sering ketakutan nanti dilindas oleh asing, oleh liberalisasi. Tapi, ternyata BRI keuntungan tahun lalu Rp 24 triliun, paling gede keuntungannya," ucap Jokowi.

Karena itu, Presiden menyebut dalam waktu dekat, pemerintah akan membuka beberapa daftar negatif investasi yang dulu dipakai untuk memproteksi pengusaha Indonesia dari dominasi asing. Namun, dia menjamin dibukanya daftar negatif investasi tak akan mematikan pengusaha dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement