REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan fokus mendorong peningkatan produksi dan ekspor 10 komoditas pertanian pada 2016-2019.

"Wakil Presiden memberi arahan kepada kami bagaimana anggaran efektif dan efisien, harus fokus pada komoditas strategis. Yang selama ini masih kita impor dan kita mendorong komoditas ekspor," kata Amran usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (12/1).

Menurut dia, komoditas ekspor yang terus didorong terus antara lain kakao, kopi dan minyak sawit mentah (CPO). Dia menjelaskan selama ini ekspor komoditas pertanian yang sudah dilakukan antara lain kacang hijau dan jagung.

Untuk ekspor jagung data Kementerian Pertanian mencatat hingga 400 ribu ton. Sementara Badan Pusat Statistik mencapai 250 ribu ton, sedangkan tahun 2015 hanya 27 ribu-30 ribu ton.

Jagung tersebut diekspor ke Filipina. Selain itu ekspor mangga dan nanas serta ekspor beras organik ke Italia meski baru pemanasan hanya 134 ribu ton.

Sementara mengenai stok beras nasional saat ini, menurut Amran, masih aman untuk mencukupi kebutuhan yaitu mencapai 1,2 juta ton. "Rencana impor beras merupakan opsi cadangan terkait dengan perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi," jelas Amran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika