Jumat 08 Jan 2016 13:01 WIB

Simpanan Pelajar Tumbuh Progresif

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Siswa menunjukan buku tabungan Simpanan Pelajar usai peluncuran produk Simpanan Pelajar alias 'SimPel' di SMAN 68 Salemba, Jakarta, Selasa (8/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Siswa menunjukan buku tabungan Simpanan Pelajar usai peluncuran produk Simpanan Pelajar alias 'SimPel' di SMAN 68 Salemba, Jakarta, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID — Program Simpanan Pelajar (SimPel) yang menjadi bagian dari kebijakan keuangan inklusif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan yang progresif. Berdasarkan catatan OJK sepanjang 2015, program yang implementasinya melibatkan 29 bank dan 1.544 sekolah ini telah menghasilkan jumlah rekening sebanyak 382.421 dengan jumlah dana terhimpun mencapai Rp 32,8 miliar.

 

“Jumlah rekening ini telah mencapai 382 persen dari target tahun 2015, yang hanya  sebesar 100 ribu rekening,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad di sela peresmian Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/1).

 

Menurutnya, ini merupakan capaian yang cukup menggembirakan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya dalam membudayakan kebijakan keuangan inklusif.

 

Ia juga menjelaskan, berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2015, ada 17 bank yang berencana untuk menerapkan program Layanan Keuangan Tanpa Bank dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

 

Rencananya ke-17 bank ini bakal didukung lebih dari 300 agen baru yang nantinya bakal mencakup 75 persen dari seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun 2015, sudah terdapat delapan bank yang telah mengeluarkan produk Laku Pandai ini.

 

“Yakni meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI), BRI Syariah, Bank Mandiri, Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), Bank Central Asia (BCA), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Nasional Indonesia (BNI) serta BPD Kaltim,” ungkap Muliaman.

 

Data hingga Nopember 2015, implementasi Laku Pandai ini telah didukung sedikitnya 24.865 agen dan mampu menjaring 1.094.362 nasabah. Adapun dana yang telah dihimpun dari pihak ketiga (DPK) telah mencapai Rp 41,3 miliar.

 

Pada 2016, Bank Sinarmas menerapkan program Laku Pandai ini sehingga akan semakin memperluas cakupan layanan keuangan inklusif bagi masyarakat pedesaan dan daerah terpencil.

 

“OJK akan terus memperluas jangkauan layanan industri keuangan ke pedesaan dan daerah terpencil yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement