REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Jabar Banten Syariah berupaya mengoptimalkan Program Simpanan Pelajar untuk meningkatkan kinerja dan jumlah nasabah masa depan bank ini.
"Edukasi bank syariah harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui simpanan pelajar, selain menampung tabungan mereka, kami juga melakukan edukasi agar mereka terbiasa dengan perbankan syariah," kata Direktur Operasional Bank Jabar Banten (BJB) Syariah, Hamara Adnan, di Bandung, Ahad (20/12).
Ia menyebutkan, pasar bank syariah begitu besar dan potensial, tetapi sejauh ini masih memerlukan sosialisasi dan edukasi yang lebih efektif dan terus menerus. Pangsa pasar bank syariah yang saat ini baru lima persen dari total pasar perbankan nasional, menurutnya, merupakan salah satu tantangan bagi pelaku perbankan syariah untuk meningkatkan volumenya. "Salah satunya Program Simpanan Pelajar atau Simpel, mereka kami edukasi tabungan itu secara intensif sehingga mereka tahu dan mengerti keunggulan dari tabungan syariah," kata Hamara.
Selain itu, BJB Syariah juga menyisir pondok pesantren dan perguruan tinggi yang merupakan masa depan nasabah bank syariah. Prospek besar bank syariah, kata dia, adalah kehadiran SDM-SDM khusus perbankan syariah produk perguruan tinggi yang telah membuka jurusan khusus keuangan syariah. Hal itu, menurut Hamara, memberikan darah segar untuk pengelolaan keuangan syariah di Tanah Air.
"Perkembangan keuangan syariah dengan pertumbuhan yang belum signifikan, jelas perlu mendapat dorongan dari otoritas pemerintah, itu jelas dibutuhkan," kata Hamara.
Ia mencontohkan, bila pengelolaan dana perjalanan haji bisa dikelola oleh perbankan syariah sepenuhnya, maka bisa memberikan efektifitas dan peningkatan kinerja yang signifikan bagi bank syariah.
"Salah satunya bisa bank syariah diserahi tabungan haji, itu akan memberikan dampak besar bagi syariah. Saya kira itu sudah waktunya dilakukan," kata Hamara.
Meski demikian, ujar Hamara, perbankan syariah khususnya BJB Syariah tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan layanan pembiyaan syariah secara produktif dan mendorong usaha kreatif.
"Sosialisasi seperti Expo iB Vaganza perlu terus diefektifkan, juga melakukan edukasi langsung ke sekolah-sekolah. Pelajar merupakan masa depan nasabah kita sehingga perlu diedukasi sejak dini," kata Hamara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
