REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi Darwisman mengatakan budaya menabung harus mulai ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraaan pada masa mendatang.
"Hidup sejahtera masyarakat itu akan tercipta apabila mempunyai akses keuangan, kalau dari kecil kita menabung, ke depan di hari tuanya akan lebih baik," katanya di Jambi, Ahad (2/1).
Dalam menggerakkan budaya menabung sejak dini itu OJK telah menginisiasi program tabungan khusus simpanan pelajar (SimPel) yang harus diterapkan oleh perbankan baik umum ataupun syariah. Berdasarkan data statistik disebutkannya bahwa potensi pelajar di Jambi mencapai 628 ribu dan saat ini baru 30 persen yang telah mendapat akses tabungan simpanan pelajar tersebut.
"Artinya masih ada tantangan ke depan, dan dengan 'roadshow' ke daerah kabupaten di Jambi untuk menggerakkan simpel ini, target kami 628 ribu siswa bisa terakses pada simpanan pelajar yang diinisiasi oleh OJK," ucap Darwisman.
Dalam persyaratan tabungan Simpel tersebut, pelajar hanya mengisi sedikit persyaratan dengan memanfaatkan kartu pelajar. Rekening SimPel akan menguntungkan pelajar karena bisa menabung minimal Rp1.000 dan mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM yang bebas biaya administrasi setiap bulan.
Sementara dalam memonitor pengelolaan tabungan tersebut, pelajar hanya diperbolehkan menarik maksimal empat kali dalam sebulan.
"Di Provinsi Jambi perbankan yang telah menerapkan program yang diinisiasi OJK tersebut diantaranya adalah Bank Daerah Jambi (Bank sembilan Jambi)," katanya. Pada program SimPel tersebut Bank Jambi memecahkan Rekor MURI dengan berhasil membuka 110 ribu rekening pelajar di daerah itu.