Senin 23 Nov 2015 18:30 WIB

Cermati, Peredaran Uang Palsu Rp 100 Ribu Meningkat

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Uang palsu
Foto: http://3.bp.blogspot.com
Uang palsu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat kenaikan temuan uang palsu (upal) pecahan Rp 100 ribu yang cukup signifikan. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi menyebutkan, temuan uang palsu pecahan Rp 100 ribu meningkat 134.355 lembar dari 68.021 lembar selama 2014 menjadi 202.376 lembar dari Januari sampai dengan Oktober 2015.

"Sebenarnya apa yang kita temukan baik melalui laporan masyarakat ini trennya tidak berubah signifikan. Jadi tidak ada perubahan yang berarti, tidak ada kaitannya dengan pesta demokrasi, ini lebih pada kesadaran masyarakat yang semakin baik pada ciri-ciri uang rupiah," jelasnya dalam diskusi BI Bersama Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (23/11).

Suhaedi menekankan, peningkatan temuan yang palsu karena semakin besarnya partisipasi masyarakat untuk menghentikan peredaran uang palsu. Kesadaran masyarakat juga semakin tinggi mengenai pemberantasan uang palsu.

Bank Indonesia melakukan berbagai upaya penguatan peredaran uang asli, antara lain melalui edukasi dan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah ke pelajar, ibu-ibu rumah tangga, kasir, sampai pengelola toko. Bank Indonesia juga terus menjaga kepercayaan masyarakat dalam dua hal. Pertama, kestabilan nilai yang tercermin dari inflasi dan nilai tukar. Kedua, menjaga kepercayaan diri masyarakat pada integritas dari uang rupiah.

Di samping pecahan Rp 100 ribu, Bank Indonesia juga mencatat kenaikan temuan uang palsu pecahan Rp 50 ribu, yang naik sedikit dari 43.150 lembar tahun lalu menjadi 59.848 lembar. Temuan uang palsu pecahan Rp 20 ribu naik menjadi 7.065 lembar dari tahun sebelumnya 6.809 lembar. Serta,  temuan upal pecahan Rp 10 ribu dari 2.070 lembar pada 2014 sedikit turun menjadi 1.805 lembar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement