Selasa 06 Oct 2015 18:06 WIB

Pemenang Nobel Perdamaian Serukan Reformasi Perbankan Global

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
peraih Nobel Muhammad Yunus
peraih Nobel Muhammad Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Peraih Nobel Perdamaian Dunia Muhammad Yunus menyerukan reformasi di sektor perbankan global untuk memecahkan masalah sosial, melalui model finansial mandiri. Dalam pidatonya, ia menyoroti adanya masalah serius dalam sistem perbankan global.

Seperti dilansir The Economic Times, Selasa (6/10), Yunus menyoroti bagaimana sistem perbankan global mempengaruhi krisis keuangan global. Ia juga menyoroti perilaku tak bertanggung jawab oleh indvidu yang mempengaruhi pasar.

Ekonom yang telah memenangkan Nobel Perdamaian pada 2006 atas karyanya membangun penyedia keuangan mikro Grameen Bank di Bangladesh ini mengatakan, sekarang adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Menurutnya sudah saatnya mendesain ulang sistem keuangan global.

Yunus menilai, jawaban untuk tantangan global ini adalah melalui 'bisnis sosial'. Ia mendefinisikan bisnis sosial sebagai perusahaan yang tujuan utamanya memecah masalah sosial dengan cara finansial mandiri dan bukan murni mengejar keuntungan.

Dikenal sebagai bankir untuk orang miskin, Yunus mengatakan sektor perbankan syariah bisa merangkul bisnis sosial ini. Ini karena akar etikanya.

Yunus juga menyinggung pengalamanny di Grameen Bank, yang menyediakan kredit untuk warga miskin di Bangladesh. Kredit ia sediakan tanpa jaminan sebagai sarana memerangi kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement