REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak investor asal Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab untuk terlibat dalam investasi sejumlah proyek nasional.
"Kita memahami infrastruktur kita tertinggal, oleh karena itu kita harus mulai membangun infrastruktur dan juga mengembangkan yang ada serta memberikan pengaruh pada pembangunan jangka menengah dan panjang," kata Jokowi saat menghadiri forum bisnis dan investasi di Abu Dhabi, Ahad (14/9) sore.
Presiden mengatakan ada sejumlah proyek infrastruktur nasional yang bisa dimasuki oleh para pengusaha dari berbagai negara. Ia memaparkan Indonesia saat ini berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur berupa 24 pelabuhan laut, 15 airport baru, jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan antarprovinsi 2.600 km, dan 49 pembangkit listrik.
"Kita juga kembangkan transportasi massal di 23 kota-kota besar," kata Jokowi.
Dengan pembangunan sejumlah proyek itu, maka Indonesia dikatakan Jokowi akan menjadi negara industri berbasis manufaktur.
"Untuk menyederhanakan birokrasi pembangunan ekonomi, pemerintah meluncurkan paket program 21 miliar dolar AS untuk infrastruktur project, namun tetap membutuhkan investasi dari swasta," kata dia.
Jokowi berharap, dengan kerjasama dan kedekatan antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia maka kerjasama dapat dikembangkan ke arah yang lebih dalam.
Menteri Ekonomi Uni Emirat ARab Sultan bin Saeed Al Mansouri dalam forum tersebut mengatakan Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki merupakan destinasi investasi yang menarik.
"Indonesia juga memiliki daya tarik untuk wisata, pertemuan kali ini diharapkan jadi jendela untuk investasi dan peningkatan hubungan kedua negara dan presiden akan kunjungi Emirat setiap tahun," katanya.
Ketua Kadin Suryo Bambang Sulistio mengatakan pemerintah Indonesia memiliki kebijakan yang mendukung iklim investasi sehingga investor akan merasakan iklim yang bersahabat.
"Presiden juga memiliki latar belakang dan langkah yang mendukung bisnis dan baru saja meluncurkan langkah kebijakan yang baik bagi pengusaha," kata Ketua Kadin.
Dalam acara tersebut Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab serta Seskab Pramono Anung.