REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak delapan bank dan konsorsium industri keuangan nonbank (IKNB) memiliki komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 7,155 triliun sepanjang 2015. Pertumbuhan pembiayaan ke sektor tersebut ditargetkan mencapai 66,2 persen (yoy).
Total pembiayaan delapan bank dan konsorsium IKNB ke sektor tersebut per Desember 2014 mencapai Rp 10,8 triliun. Secara rinci total outstanding loan per Desember 2014 oleh delapan bank ke sektor perikanan dan kelautan mencapai Rp 8,3 triliun. Sisanya Rp 2,5 triliun merupakan outstanding loan konsorsium IKNB yang saat ini terdiri atas 12 perusahaan pembiayaan. Sedangkan komitmen delapan bank ke sektor tersebut pada 2015 mencapai Rp 5,37 triliun, sisanya Rp 1,78 triliun adalah komitmen konsorsium IKNB.
"Komitmen tambahan pembiayaan untuk tahun 2015 itu tentunya akan meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan per Desember 2014 secara total mencapai Rp 17,9 triliun atau sebesar 0,49 dari total pembiayaan perbankan nasional," jelas Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam acara peluncuran program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) di kantor pusat OJK Jakarta, Kamis (7/5).
Muliaman menambahkan, sasaran jangka menengah mulai tahun 2016 yakni mendorong peningkatan pembiayaan sektor jasa keuangan kepada sektor kelautan dan perikanan secara bertahap.
Sasaran dicapai melalui perluasan pembiayaan ke seluruh sektor maritim, yang mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan, industri maritim, wisata bahari, serta energi dan sumber daya mineral.
Selain itu, peningkatan kemampuan SDM konsultan keuangan mitra bank (KKMB), nelayan, dan SJK melalui pelatihan bersertifikat yang diselenggarakan oleh OJK institute. Selanjutnya, melakukan program edukasi kepada masyarakat terhadap produk dan jasa dari sektor jasa keuangan.