Selasa 05 May 2015 10:44 WIB

Gali Lubang Tutup Lubang, Yunani Berniat Berutang Lagi

Rep: c14/ Red: Dwi Murdaningsih
Bank Sentral Yunani.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Bank Sentral Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Yunani sering disebut-sebut di ambang kebangkrutan finansial. Tercatat, negara ini berutang sebanyak 750 juta euro ke Badan Moneter Internasional (IMF), yang mesti dilunasinya hingga Selasa pekan depan (12/5).

Bagaimanapun, pemerintah Yunani justru berencana membujuk Uni Eropa (UE) dan IMF untuk mencairkan bantuan finansial bagi negara itu sesegera mungkin. Bahkan, ditambahkannya, dengan bantuan tersebut, Yunani akan tepat waktu membayar utang 750 juta euro tersebut.

"Pemerintah Yunani tidak bisa menunggu hingga akhir bulan ini untuk mendapatkan suntikan dana. Kami berharap bantuan ini bisa kami terima untuk perbaikan ekonomi kami sesegera mungkin," ujar juru bicara pemerintah Yunani, Gabriel Sakellaridis, seperti dilansir Ukraine Today, Senin (4/5).

Gabriel melanjutkan, saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan UE dan IMF. Yunani pun diklaimnya relatif tenang menghadapi dilema finansial ini. Namun, diakui Gabriel, akan ada persoalan tersisa, meskipun dana bantuan itu bisa dicairkan segera. Misalnya, terkait dengan red lines, alias keseriusan pemerintah Yunani untuk mereformasi kebijakan keuangannya, seperti pengurangan uang pensiun.

"Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, juga masih didukung penuh oleh perdana menteri dan akan berperan penting dalam pertemuan selanjutnya dengan para menteri keuangan Eropa," tambah Gabriel.

Sebelumnya, nama Yanis dimasukkan oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras dalam tim negosiasi utang Yunani dengan para pimpinan UE dan IMF. Penunjukan Yanis sendiri bukan tanpa kritik, misalnya, dalam pertemuan para menteri keuangan UE pekan lalu di Riga, Latvia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement