Jumat 24 Apr 2015 14:47 WIB

Petani NTT Miliki Dana Pensiun

Menghitung Dana Pensiun/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Menghitung Dana Pensiun/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan kartu DPLK (dana pensiun lembaga keuangan) kepada para petani yang berdomisili di Kefamenanu, NTT. Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, dengan bergabungnya petani di Kefamenanu sebagai peserta DPLK BRI, merupakan nyata bahwa BRI tidak hanya menjaring peserta dari pekerja di sektor formal yang memiliki upah tetap. Namun juga menjaring peserta dari pekerja sektor informal termasuk para petani.

"Selain itu kami juga ingin mengedukasi para petani untuk dapat mengelola keuangannya sehingga dapat memberikan jaminan kesinambungan penghasilan di hari tua," ujar Budi, Jumat (24/4).

Penyerahan DPLK BRI di Kefamenanu diberikan secara simbolis oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada 25 orang peserta petani. DPLK BRI adalah salah satu produk investasi yang dimiliki BRI dengan memberikan pembayaran manfaat pensiun secara berkala yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

Budi menuturkan, kehadiran BRI pada momen tersebut, selain memberikan kartu DPLK juga melakukan sosialisasi serta edukasi kepada petani setempat tentang tata kelola keuangan. "Bagaimana cara mengelola pemasukan, agar tidak besar pasak daripada tiang," kata Budi.

Ia menjelaskan, produk DPLK BRI merupakan produk investasi yang aman, memiliki akses luas, investasi beragam dan prudent, transparan, serta dikelola secara modern. Selain itu, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh Bank BRI kepada peserta DPLK nya juga rata-rata di atas benchmark.

Selain menawarkan pengelolaan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang menargetkan peserta individu maupun kelompok, DPLK BRI juga mengelola Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang bertujuan sebagai cadangan pesangon perusahaan. Lebih lanjut Budi mengatakan, pada 2015 ini, Dana Pensiun yang dikelola oleh Lembaga Keuangan BRI ditargetkan tumbuh sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami optimis, target tersebut akan tercapai, karena secara historis, dana kelolaan DPLK BRI rata-rata tumbuh 27 persen per tahun, sejak didirikan 8 tahun yang lalu. Dari sisi jumlah peserta, DPLK BRI menargetkan bisa mencapai 122.000 peserta perorangan dan 151 perusahaan bergabung ke dalam DPLK BRI," ujar Budi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement