REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) kini tengah menyelesaikan pembangunan pabrik pupuk Pusri II B. Pembangunan pabrik yang dimulai April 2013 direncanakan selesai pada 2015.
“Pembangunan pabrik Pusri II B berjalan baik dan sekarang pembangunan sudah mencapai 85 persen. Mudah-mudahan pada November tahun ini kita harapkan bisa start up,” kata Direktur Utama PT Pusri Musthofa usai menghadiri peresmian 10 rumah tahfidz Alquran binaan PT Pusri, Kamis (9/4).
Menurut Musthofa, sekarang tahapannya pengerjaan pembangunan pabrik Pusri II B tengah melakukan pekerjaan pipa, pemasangan listrik dan instrumentasi. “Untuk pengerjaan kontruksi sipil dan pemasangan equipment sudah selesai. Air untuk utilitas sudah beroperasi sekarang. Mudahan bisa start up November tidak ada masalah,” katanya.
Dengan selesainya pembangunan pabrik pupuk Pusri II B yang menelan investasi US $561 juta tersebut tepat waktu, akan mampu meningkatkan produksi pupuk dari BUMN pupuk tertua di Indonesia tersebut. Menurut Musthofa, dengan beroperasinya pabrik Pusri IIB maka pabrik baru ini akan menggantikan pabrik Pusri II yang sudah berusia 40 tahun dan akan stop beroperasi.
Pabrik Pusri II B dibangun berdasarkan Inpres No 2 Tahun 2010 tentang revitalisasi pabrik pupuk, yaitu pengembangan pabrik yang ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi, serta bertujuan untuk meningkatkan produksi. Pabrik baru Pusri IIB direncanakan memiliki kapasitas produksi pupuk urea 2.750 MTPD (metric ton per day) dan amoniak 2.000 MTPD.
Selain proyek pembangunan pabrik pupuk Pusri II B, BUMN pupuk tertua di Indonesia juga tengah merealisasikan empat proyek lainnya, yaitu proyek Steam Turbin Generator (STG) dan Boiler batu bara, proyek Urea barge storage & conveyor system, proyek Jetty, Coal Handling System & Coal Storage, dan proyek NPK Fussion.
Proyek STG dan Boiler batubara yang ditargetkan beroperasi Maret 2016 merupakan proyek pembangkit listrik berkapasitas 3 x 23 Megawatt dan tenaga uap berkapasitas 5 x 240 ton/jam dengan berbahan bakar batu bara.