REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelemahan Rupiah yang terjadi saat ini disebut oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebagai akibat dari sentimen negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Cina. Bagi Indonesia, dampak yang dialami selain pelemahan rupiah adalah penurunan angka ekspor.
Meski demikian, Bambang menyebut bahwa momentum pelemahan rupiah sangat potensial untuk masuknya investasi dari Cina. Yang paling potensial, menurut Bambang, adalah investasi dalam sektor infrastruktur.
"Bagi kita mungkin pengaruh pelemahan ruoiah ke ekspor. Tapi saya masih melihat di sisi lain potensi investasi dari Cina masih besar," jelas Bambang, Selasa (3/3).
Bambang menyebut bahwa selama ini Cina hanya fokus pada sektor perdagangan atau trading. Dengan kondisi yang ada saat ini, lanjut Bambang, maka Cina akan beralih pada investasi. "Cina sendiri investasi di sana sudah jenuh," ujarnya.
Bambang sendiri menyebut pelemahan mata uang rupiah adalah akibat dari sentimen negatif pertumbuhan ekonomi Cina. "Mata uang semua negara yang berkaitan dengan negeri Tiongkok, termasuk Indonesia akan berdampak," lanjutnya.