REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mendapatkan amanah untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel menyiapkan tiga langkah strategis untuk meningkatkan kinerja ekspor, neraca perdagangan, dan stabilitas komoditas strategis dalam negeri.
Langkah strategis yang akan dilakukan oleh Rahmat yakni menjaga stabilitas harga, menyeimbangkan neraca perdagangan, dan membangun atau membentuk koalisi promosi nasional.
Dalam pengamanan pasar dan stabilitas harga, Rahmat mengatakan akan terus memantau keseimbangan antara supply dan demand agar ketersediaan barang terjaga dan harga terjangkau oleh masyarakat. Dengan demikian, inflasi akan tetap dalam batas aman.
"Menjelang natal dan tahun baru, kita harus menjaga stabilitas pangan," kata Rahmat seusai serah terima jabatan di Kementerian Perdagangan, Senin (27/10).
Selain itu, Rahmat juga akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memastikan stabilitas pasokan serta harga. Sebagai negara yang mempunyai sumber daya alam, Indonesia wajib mengelola nilai tambah salah satunya di sektor pangan.
Rahmat mengatakan untuk mendorong industri pangan Kementerian Perdagangan tidak bisa berdiri sendiri dan harus memiliki koordinasi yang kuat dengan Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pertanian.
Apalagi, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang, Indonesia harus memperkuat posisinya di mata dunia. Apabila sektor pangan dapat menjadi industri besar maka rakyat akan lebih sejahtera.