Ahad 13 Jul 2014 20:46 WIB

OJK Beri Pelatihan Literasi Keuangan untuk Kaum Difabel

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Kalangan Difabel
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Kalangan Difabel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang menyelenggarakan pelatihan Literasi Keuangan bagi penyandang disabilitas di Jawa Timur. Pelatihan diharapkan meningkatkan pemahaman penyandang disabilitas dalam mengatur dan mengelola keuangannya.

Kegiatan dilaksanakan di beberapa kota di Jawa Timur, yaitu Malang, Mojokerto, dan Surabaya. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas memperoleh akses yang lebih baik ke lembaga jasa keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, kaum difabel di Indonesia selama ini tidak mendapatkan aksesbilitas, teknologi pendukung dan fasilitas yang baik dalam kehidupan sehari-hari. "Hal ini juga terjadi dalam hal ekonomi," kata Muliaman, Ahad (13/7).

Banyak permasalahan yang dialami kaum difabel dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan keuangan. Hasil penelitian Universitas Brawijaya pada tahun 2013 menunjukkan 60 persen penyandang disabilitas tidak memiliki akses terhadap perbankan. Mereka dianggap tidak cakap dalam mengelola keuangan sehingga tidak layak mengakses jasa lembaga keuangan.

Kaum difabel juga dianggap sebagai nasabah yang berpotensi terhadap kegagalan pengelolaan keuangan. Mereka dinilai tidak cakap finansial. Padahal, tidak sedikit di antara mereka yang sebenarnya sangat potensial dalam mengelola usaha agar hidup mereka menjadi layak. "Mereka sulit mendapat akses dana dalam jasa keuangan, karena belum pekanya industri jasa keuangan terhadap mereka dan masih rendahnya tingkat pemahaman keuangan di antara mereka," ujar Muliaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement