Rabu 11 Jun 2014 12:31 WIB

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Turun, Ini Dia Penyebabnya

Red: M Akbar
Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Penyebabnya karena negara-negara berkembang sedang menuju pertumbuhan yang mengecewakan meski di lain pihak negara-negara berpenghasilan tinggi sedang mendapatkan momentum.

Merujuk pada laporan Prospek Ekonomi Global, Bank Dunia memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 2,8 persen pada tahun ini atau turun dari estimasi Januari sebesar 3,2 persen. Laporan ini dalam setahun dua kali diterbitkan.

"Negara-negara berkembang menuju tahun pertumbuhan mengecewakan, karena pelemahan kuartal pertama 2014 telah menunda sebuah ekspektasi peningkatan dalam kegiatan ekonomi," kata laporan itu sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Laporan tersebut juga memapaparkan sejumlah penyebab lainnya. Diantaranya adanya cuaca buruk di Amerika Serikat, krisis di Ukraina, penyeimbangan kembali (rebalancing) di Tiongkok dan perselisihan politik di beberapa negara berpendapatan menengah memperlambat kemajuan dalam reformasi struktural.

Bank Dunia telah menurunkan perkiraan untuk negara-negara berkembang menjadi pertumbuhan sebesar 4,8 persen tahun ini, turun dari estimasi 5,3 persen pada Januari. Ini adalah tahun ketiga berturut-turut pertumbuhan di bawah lima persen untuk negara-negara berkembang.

Namun pertumbuhan diperkirakan akan meningkat menjadi 5,4 persen pada 2015 dan 5,5 persen pada 2016. Tiongkok diperkirakan akan tumbuh 7,6 persen pada tahun ini, sedikit turun dari estimasi pada Januari sebesar 7,7 persen. Tetapi ini akan bergantung pada keberhasilan upaya "rebalancing", kata bank itu.

Meskipun terjadi pelemahan pada kuartal pertama di Amerika Serikat, pemulihan di negara-negara berpenghasilan tinggi sedang mendapatkan momentum. Bank Dunia memperkirakan ekonomi akan tumbuh 1,9 persen pada 2014, dan akan meningkat menjadi 2,4 persen pada 2015 dan 2,5 persen pada 2016.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement