Kamis 06 Feb 2014 12:48 WIB

Peruri Diminta Produksi Bahan Baku Uang Kertas

Karyawan Peruri memperagakan cara mendesain uang di plat mata uang logam di Perum Peruri, Karawang, Jawa Barat.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Karyawan Peruri memperagakan cara mendesain uang di plat mata uang logam di Perum Peruri, Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) meningkatkan kemampuan memproduksi sendiri bahan baku kertas untuk pencetakan uang yang selama ini masih impor.

"Selama ini Peruri memproduksi uang kertas, namun bahan baku pembuatan uang khususnya kategori bank note paper (kertas security bahan baku uang) masih semuanya diimpor," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Kantor Peruri, Jakarta, Kamis (6/2).

Menurut Dahlan, saat ini Bank Indonesia setiap tahun harus mengimpor kertas untuk pembuatan uang dengan nilai trilunan rupiah. "Saya tidak tahu berapa persisnya nilai impor bahan baku uang kertas oleh Bank Indonesia setiap tahunnya," ujar Dahlan.

Ia menjelaskan, kalau Peruri bisa memproduksi bahan baku kertas uang tersebut tentu akan sangat membantu pemerintah karena bisa sekaligus menghemat devisa. Dahlan pun sudah menginstruksikan Direksi Peruri untuk segera mencari informasi detil soal impor bahan baku uang kertas tersebut. "Selain itu tentu Peruri juga harus segera meningkatkan kemampuan teknologi dalam hal pencetakan uang," ujarnya.

Dari sisi sumber daya manusia Peruri pasti sanggup untuk melakukan peningkatan kapasitas kemampuan pencetakan, termasuk soal pendanaan Peruri sangat siap. "Uang punya, SDM siap, Peruri punya pabrik kertas Padalarang. Tinggal teknologinya saja, tapi itu bisa dibeli," tegas Dahlan.

Sementara itu, Dirut Peruri Prasetio mengatakan, Peruri setiap tahun mampu memproduksi uang kertas hingga 7 miliar bilyet. Selama ini bahan baku dipasok dari Bank Indonesia yang diimpor dari beberapa negara seperti Italia, Jerman dan Perancis.

Peruri hanya mencetak serta menyediakan tinta dan desain uang sedangkan bahan baku semuanya dipasok dari Bank Indonesia (BI) melalui proses tender. Untuk itu, Prasetio mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan PT Kertas Padalarang untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas memproduksi kertas untung uang.

"Padalarang harus mampu mencetak kertas kategori high security paper untuk keperluan paspor dan bank note paper serat panjang untuk bahan baku uang kertas, termasuk bahan baku kertas jenis lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement