REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wika Beton menganggarkan dana senilai Rp 525 miliar untuk pembangunan dua pabrik baru sebagai upaya pengembangan perusahaan. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini akan memanfaatkan sebagian dana hasil initial public offering (IPO) untuk pembangunan pabrik yang ditargetkan beroperasi tahun ini.
Dua pabrik baru tersebut terletak di kawasan industri Krakatau di Cilegon dan Lampung Selatan. Khusus di Cilegon, pabrik ini merupakan hasil kerja sama Wika Beton dengan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Krakatau Engineering. Investasi pabrik di Cilegon adalah sebesar Rp 175 miliar, termasuk pembebasan lahan. "Sedangkan sisanya untuk pembangunan pabrik di Lampung Selatan," kata Direktur Operasi I Wika Beton, Fery Hendriyanto, Selasa (21/1).
kedua pabrik diharapkan bakal beroperasi tahun ini. Pabrik di Cilegon diperkirakan beroperasi pada Juli 2014 dengan kapasitas sebesar 100 ribu ton per tahun. Sedangkan pabrik di Lampung akan beroperasi pada Agustus 2014 dengan kapasitas awal 200 ribu ton per tahun. Sehingga total kapasitas pabrik perseroan tahun ini sebesar 2,3 juta ton per tahun.
Pabrik ini melengkapi sembilan pabrik yang sudah ada. Sebelumnya Wika Beton baru saja mengoperasikan pabrik hasil kerja sama dengan perusahaan Jepang, Mitsubishi Construction, yang dibangun di Karawang, akhir tahun lalu. Pabrik ini dibangun untuk mengantisipasi pembangunan mass rapid transit (MRT) di wilayah Jakarta. Kapasitas produksi pabrik ini adalah 75 ribu ton per tahun.
Dana investasi pabrik ini berasal dari kas internal dan dana hasil IPO. Tahun ini, Wika Beton menganggarkan dana senilai Rp 628 miliar untuk belanja modal. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Wika Beton Entus Asnawi M mengatakan, selain keperluan pabrik, dana ini juga dipakai untuk pembebasan lahan. Perseroan akan membebaskan lahan di wilayah Pasuruan Jawa Timur, Bogor Jawa Barat, dan Balikpapan Kalimantan Timur.