REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan PT Adira Finance hanya mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 3 persen pada semester I-2013 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kredit Adira tercatat sebesar Rp 46 triliun.
Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma, mengatakan kecilnya pertumbuhan kredit otomotif disebabkan oleh dampak kebijakan uang muka atau down payment (DP) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada Juni 2012. "Sektor otomotif, terutama industri kendaraan roda dua masih dalam tahap penyesuaian atas dampak dari aturan down payment," ujar Willy di Menara Danamon, Jakarta, Kamis (18/7) malam.
Kontribusi Adira Finance terhadap total kredit PT Bank Danamon Indonesia, Tbk sebesar 37 persen. Pertumbuhan kredit Adira yang hanya sebesar 3 persen berdampak pada pertumbuhan kredit Bank Danamon yang hanya sebesar 12 persen pada semester I-2013.
Willy optimistis dampak aturan DP terhadap kinerja kredit Adira Finance bersifat sementara. Menurutnya, rasio kendaraan bermotor terhadap jumlah penduduk Indonesia masih dapat digenjot. Rasio motor terhadap jumlah penduduk hanya 29 persen. Di negara-negara lain seperti Malaysia rasionya sudah 35 persen. Sedangkan Taiwan rasionya sudah 65 persen. "Situasi sekarang hanya sementara," ujarnya.