REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Jakarta tidak berminat terhadap daging milik Perum Bulog. Pasalnya, selama ini pedagang membeli daging segar dengan harga dan kualitas yang berbeda dari daging yang dimiliki Bulog.
Mengenai penolakan terhadap daging impor milik Bulog di beberapa pasar tradisional, Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso menuturkan bahwa para pedagang tersebut masih memiliki stok daging. Kendati demikian, Sutarto mengatakan Bulog akan terus mensosialisasikan hal ini melalui asosiasi pedagang, sehingga dapat dipahami dan kemudian mendorong penurunan harga daging.
"Alasannya mereka masih punya stok, kalau kita tidak mau ganggu kalau memang seperti itu, makanya kita melalui asosiasi pedagang daging Indonesia, dan juga asosiasi distributor dagang Indonesia dan asosiasi lain," papar Sutarto kepada pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (18/7).