REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang eksekusi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, pemerintah melakukan sejumlah antisipasi untuk menjaga tingkat inflasi. Antisipasi dikhususkan pada komponen harga pangan bergejolak (volatile food) yang kerap mengakibatkan lonjakan inflasi.
"Oleh sebab itu, penting kita jaga suplai dan stabilitas harga," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam konferensi pers seusai rapat koordinasi bidang pangan, Kamis (20/6). Rapat turut dihadiri oleh Menteri Pertanian Suswono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Hatta menjelaskan, posisi stok beras Bulog sampai saat ini berada di posisi 2,98 juta ton. Potensi untuk menambah pasokan agar mencapai titik aman dua juta ton sampai akhir tahun diupayakan. Selain itu, Bulog juga akan mengamankan stok daging sapi melalui importasi tiga rigu ton akhir Juni ini.
Meskipun demikian, Hatta mengakui adanya kenaikan harga bahan pangan pokok. Namun, besarannya masih berada di kisaran yang normal. Selain pemerintah, Hatta menyebut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga siap melakukan stabilisasi harga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan Mei 2013 tercatat negatif 0,03 persen. Kemudian inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2013 2,3 persen dan inflasi year on year (Mei 2013 terhadap Mei 2012) 5,47 persen. Sedangkan target inflasi dalam APBN-P 2013 adalah 7,2 persen. Sedangkan dari sisi inflasi komponen inti year on year (Mei 2013 terhadap Mei 2012) tercatat 3,99 persen, harga diatur pemerintah (administered price) 3,62 persen dan volatile food 12,6 persen.
Terkait target inflasi 7,2 persen, Hatta mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mencapai target tersebut. Oleh karena itu, setiap inflasi komponen dicermati dengan seksama untuk kemudian diambil langkah-langkah yang diperlukan.
Selain untuk volatile food, Hatta mengungkapkan pentingnya pengaturan komponen administered price. Salah satunya mengendalikan biaya transportasi agar diupayakan tidak melebihi kenaikan harga BBM, khususnya solar 22,5 persen.
Berdasarkan pantuan BPS sejak Mei sampai pekan ketiga Juni, harga sejumlah pangan pokok seperti cabai merah hingga telur ayam ras mengalami kenaikan. Sementara harga bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan. Sedangkan harga kedelai, minyak goreng kemasan, daging sapi dan gula pasir masih stabil.