REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan kuota impor daging sapi untuk Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) masih menunggu hasil rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian. "Bulog sudah ditunjuk, untuk besaran kuota impornya masih menunggu keputusan rakor," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Jakarta,
Jumat (14/6).
Bachrul menyatakan, beberapa waktu lalu telah dilakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian namun masih belum diputuskan berapa banyak kuota importasi untuk
Bulog. "Bulog sudah melakukan berbagai langkah seperti melakukan perundingan-perundingan," ujar Bachrul.
Bulog ditunjuk untuk melakukan impor daging sapi agar dapat menekan harga daging sapi yang masih tinggi di pasar-pasar tradisional, namun, Bulog masih menunggu payung hukum soal penugasan sebagai stabilisator harga daging sapi. Hingga saat ini, besaran impor yang akan diberikan kepada Bulog masih belum diputuskan namun, kuota importasi untuk Bulog berkisar 3.000 ton hingga 5.000 ton.
Kuota impor daging sapi untuk tahun 2013 sebanyak 80 ribu ton yang terbagi dari 32 ribu ton daging sapi beku, dan 267 ribu ekor sapi bakalan atau setara dengan 48 ribu ton daging sapi.
Untuk semester pertama, impor daging beku ditargetkan sebanyak 19.800 ton, namun baru terealisasi sebesar 11.600 ton hingga bulan Mei 2013 lalu. Sementara untuk pasokan sapi bakalan pada kuartal pertama sebanyak 56.605 ekor, kuartal kedua sebanyak 117.931 ekor, kuartal ketiga dan keempat sebanyak 46.231 ekor.