REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah akan membatasi wilayah distribusi daging sapi impor milik Perum Bulog. Tambahan pasokan daging yang diimpor oleh Perum Bulog ini nantinya hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Permintaan kekurangan daging dari dua daerah itu," ujar Menteri Pertanian, Suswono ditemui pada acara Pembukaan Koordionasi pimpinan Kelembagaan Teknis dan Kelembagaan Pe0nelitian dan Pengembangan Pertanian di Hotel Royal Safari Garden, Bogor, Rabu (22/5). Jenis daging yang berhak diimpor Bulog merupakan komoditas yang dijual di pasar.
Keluhan kekurangan daging menurutnya hanya terjadi pada waktu tertentu. Pada saat Ramadhan misalnya, konsumsi daging oleh masyarakat meningkat. Pemerintah pun perlu menjaga agar tidak terjadi gejolak harga. Penunjukan Bulog sebagai stabilisator pun dirasa langkah yang tepat. "Kalau mengandalkan pihak swasta agak berat, karena bisa jadi (mereka) mengambil keuntungan terlalu besar,' ujar Mentan.
Harga daging ideal menurut Mentan berada pada kisaran Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram (kg) di tingkat konsumen. Sementara itu harga bobot hidup per kg di tingkat peternak mencapai Rp 32 ribu. "Sebetulnya kalau tidak ada tata niaga yang panjang, peternak masih bisa untung," katanya.