Jumat 16 Mar 2012 15:37 WIB

Tak Laku Saat IPO, Saham Garuda Ditenderkan Pekan Depan

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tiga perusahaan sekuritas PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa mulai menawarkan saham PT Garuda Indonesia Tbk kepada calon investor yang berminat.

"Minggu depan mereka (perusahaan sekuritas) sudah mulai mengundang calon investor untuk mengikuti "beauty contest" (tender)," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa, Parikesit Suprapto, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (16/3).

Menurut Parikesit, calon investor akan dikirimi surat undangan untuk pengambilan formulir, setelah itu diwajibkan mengembalikannya untuk menentukan apakah calon investor layak untuk ikut tender. "Semua calon investor yang menyatakan minat diundang, baik investor asing maupun investor lokal," ujarnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan sudah mengirimi pesan kepada lima pengusaha nasional menawarkan saham Garuda yang ada pada tiga perusahaan sekuritas tersebut. Lima perusahaan yang dimaksud adalah Nirwan Bakrie (Bakrie Group--red), Sandiaga Uno (Saratoga), Rachmat Gobel (Globel Group), Chairul Tanjung (CT Corp), dan Antony Salim (Salim Group).

Kecuali Salim Group, empat konglomerasi lainnya memberi respon dan menyatakan minat untuk mempelajari penawaran tersebut.

Diketahui jumlah saham IPO Garuda yang berada di tangan ke tiga underwriter tersebut mencapai 10,88 persen atau sekitar Rp1,45 triliun. Tiga BUMN sekuritas tersebut terpaksa menyerap saham perdana Garuda karena saat IPO pada Februari 2011 tidak laku di pasar, yang mengakibatkan terjadinya potensi kerugian penjamin emisi.

Menurut Parikesit, sesungguhnya selain tiga perusahaan sekuritas tersebut saham IPO Garuda juga dimiliki BUMN lainnya seperti PT BNI Sekuritas, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. "BUMN-BUMN tersebut juga bisa ikut melepas sahamnya dengan berkoordinasi dengan ketiga BUMN sekuritas tersebut. Kalau mau melepas sebaiknya satu paket saja," ujarnya.

Meski begitu Parikesit tidak bersedia menyebutkan jumlah saham yang dimiliki BUMN yang dimaksud. "Kecil-kecil sih...tidak besar. Tapi kalau mereka mau melepas silahkan saja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement