REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan BNI pada 2010 mencapai Rp 1,63 triliun atau 101,9 persen dari target yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 1,6 triliun. "Jumlah itu diberikan kepada 16.257 debitur KUR," kata General Manager Usaha Kecil BNI Slamet Djumantoro di Jakarta, Selasa.
Sementara jika dihitung penyaluran KUR sejak awal diluncurkan pada 2007, total yang disalurkan mencapai Rp 3,16 triliun kepada 27.824 debitur.
Slamet mengatakan dari jumlah debitur KUR tersebut, sebanyak 2.655 debitur KUR dengan nilai kredit Rp 435,5 miliar berhasil "naik kelas" menjadi debitur kredit BNI Wirausaha dengan batas kredit yang lebih besar dari Rp 500 juta.
Penyaluran KUR oleh BNI selain langsung kepada debitur, juga melalui program linkage dengan 174 BPR dan 1.384 koperasi dengan total 313.114 debitur.
Slamet menambahkan kredit bermasalah KUR sangat rendah yang sampai Desember 2010 mencapai 1,53 persen (gross). Sedangkan mengenai kredit usaha kecil dan menengah, hingga akhir Desember mencapai Rp29,32 triliun dengan jumlah debitur 54.015, dengan penyaluran pada sektor perdagangan 53,06 persen, jasa dunia usaha 19,06 persen, industri pengolahan 9,55 persen, konstruksi 6,99 persen dan pertanian 5,53 persen. NPL untuk kredit usaha kecil ini mencapai 3,32 persen (gross) dan 0,39 persen (net).
Penyaluran kredit kecil BNI didukung jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia di 51 sentra kredit kecil, 106 unit kredit kecil, 20 sentra kredit menengah, 74 kantor cabang dan 1.100 kantor cabang.
Untuk tahun 2011 ini, Slamet mengatakan target KUR masih menunggu arahan Pemerintah.