REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU--Minyak dan gas merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan devisa negara yang saat ini sebesar Rp 184,7 triliun.
"Minyak dan gas bumi merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, sehingga apabila tidak ditemukan sumber baru akan menyebabkan cadangan minyak bumi berkurang sejalan tingkat pengurasan sumberdaya dan konsumsi minyak bumi nasional maupun dunia," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian ESDM, Hadi Purnomo, pada pengeboran migas perdana di desa Saptanajaya, Mamuju Utara, Sulbar, Jumat.
Menurutnya, sampai saat ini minyak dan gas bumi salah satu potensi Sumber Daya Alam yang sangat stratgis di Indonesia bukan hanya sebagai bahan bakar dan bahan baku industri, namun juga sebagai andalan menambah devisa negara. "Potensi migas menjadi salah satu penyumbang pendapatan anggaran untuk devisa negara dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di negara ini," jelasnya.
Hadi menjelaskan, pada 2009 kegiatan migas memberikan kontribusi besar dari sisi penerimaan negara sebesar Rp 184,7 triliun atau setara 18,7 persen terhadap penerimaan negara total.
Karenanya, potensi pemanfaatan migas harus dilakukan pengelolaan secara efisien dan efektif guna memenuhi pemanfaatan untuk kemakmuran rakyat. "Pengelolaan migas harus dimaksimalkan secara benar dan tepat sebagai wujud partisipasi kita untuk melaksanakan pembangunan," ucapnya. Dikatakannya, perkembangan produksi minyak beberapa tahun terakhir ini cenderung mengalami penurunan.
Faktor utama penyebab penurunan produksi minyak kata dia, karena kondisi alam sebahagian besar saat ini merupakan lapangan minak tua. Sementara penemuan cadangan baru potensi minyak belum mampu mengimbangi kebutuhan, ujarnya.
Untuk memperkecil laju penurunan produksi atau meningkatkan kembali hasil produksi minyak seperti level sebelumnya, maka perlu dilakukan upaya-upaya antara lain melakukan ekplorasi dan melanjutkan pembangunan lokasi baru dan melakukan komitmen kontrak bersama seperti yang dilakukan pengeboran migas di Mamuju Utara oleh PT Tately.