REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jika pemerintah terus melakukan upaya penghematan anggaran dengan melakukan pembatasan BBM bersubsidi. Tapi bagi Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng menilai pembatasan tersebut percuma seandainya hasil penghematan itu tidak terserap dengan baik. "Kalau dihemat ya harus diserap," terangnya.
Melchias mengatakan, parlemen sudah lama memberikan perhatian terhadap kemampuan daya serap anggaran negara. "Kami akan membedah seputar daya serap APBN, mengapa sepertinya sulit sekali terserap," tegasnya.
DPR, lanjut Melchias, menilai terdapat beberapa hambatan dalam penyerapan anggaran negara. "Mulai dari penetapan politik sampai penandatanganan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), itu bertele-tele. Belum lagi proses lelangnya," katanya.
Akan tetapi, tambah Melchias, keberadaan Silpa tidak selalu berkonotasi negatif. "Kalau anggaran dilaksanakan 1 Januari tanpa Silpa, maka tidak ada modal. Penerimaan pajak belum masuk pada awal tahun, sementara gaji pegawai sudah harus dibayar," katanya.