REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR-–Kementerian Pertanian masih mengkaji rehabilitasi lahan pertanian dan peternakan yang terkena dampak Merapi. Namun sejumlah langkah mulai dipersiapkan untuk merehabilitasi lahan yang berada di kawasan bencana itu.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan, Haryono, mengatakan untuk rehabilitasi kawasan Merapi pemerintah memiliki rencana jangka pendek hingga jangka panjang. “Untuk jangka pendeknya kami memberi pakan ternak, tanaman yang bisa menghasilkan dalam waktu singkat, sementara jangka menengah akan kita mulai penataan lahan, dan jangka panjangnya membuat grand design lahan di kawasan bencana bekerja sama dengan Kementerian lainnya,” kata Haryono usai acara pengukuhan professor riset Kementan, Senin (29/11).
Ia menambahkan salah satu yang menjadi perhatian Kementan dalam memulai rehabilitasi adalah dengan melakukan pembakaran ternak mati di kawasan Merapi dan membantu mendirikan kandang knock down bagi para peternak. Sementara di sisi lain, Haryono menambahkan perkebunan salak yang menjadi salah satu tanaman potensial di Yogyakarta juga akan dilakukan penyelamatan dengan melakukan pemangkasan.
“Ada sekitar 4 juta rumpun pohon salak yang rusak karena Merapi, ini yang harus diupayakan kembali dengan teknik pemangkasan,” ujar Haryono. Dengan mulai melakukan penyelamatan salak dari sekarang, lanjutnya, dalam waktu 1-1,5 tahun ke depan salak akan kembali menghasilkan buah.