Jumat 05 Sep 2025 20:03 WIB

Harga Pangan Stabil, Inflasi Nasional Turun, Mentan Amran Pastikan Stok Aman

Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan yang mencukupi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan yang mencukupi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, kondisi pangan nasional saat ini berada dalam tren positif. Dari hasil pemantauan langsung di Pasar Palembang Jaya Km 5, Sumatera Selatan, terlihat harga sejumlah komoditas pangan utama relatif stabil bahkan menurun.

Kondisi ini tecermin dari angka inflasi nasional yang turun dari 2,37 persen jadi 2,31 persen (year on year).

“Kami pantau bersama Pak Mendagri, kami kolaborasi untuk menstabilkan harga. Yang terjadi, inflasi turun 2,37 menjadi 2,31. Ini salah satu indikasi pangan kita sudah mulai stabil,” kata Mentan Amran saat meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pasar Palembang Jaya Km 5, Sumatera Selatan, pada Jumat (5/9/2025).

Mentan Amran menekankan, pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Selain harga, pemerintah juga memastikan ketersediaan bahan pangan yang mencukupi.

Pemerintah bersama Perum Bulog terus melakukan Gerakan Pangan Murah dan memperkuat distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai daerah.

”Kita juga lakukan operasi pasar besar-besaran, kita siapkan 1,3 juta ton. Dan bahan pokok yang dijual GPM harganya lebih terjangkau bagi masyarakat Ini terus kita dorong,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mentan Amran menyampaikan bahwa capaian ini juga tidak lepas dari peningkatan produksi dalam negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional naik lebih dari 3 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu.

Bahkan, estimasi Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat produksi beras Indonesia pada musim tanam 2025/2026 mencapai 35,6 juta ton.

“Ini patut kita syukuri. Tahun lalu kita masih mengimpor beras hampir 4 juta ton. Namun, tahun ini, dengan stok yang melimpah lebih dari 4 juta ton, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor,’’ katanya.

Bahkan, tambah dia, Nilai Tukar Petani (NTP) juga naik ke angka 123, yang menjadi indikator kesejahteraan petani semakin membaik.

Dalam kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, tren penurunan inflasi salah satunya didorong oleh langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Ia juga berharap dengan dikeluarkannya beras SPHP dapat memberikan kontribusi lebih untuk menstabilkan harga beras di masyarakat.

”Beras SPHP ini bukan hanya murah, juga kualitasnya bagus. Bulog menjual dengan harga lebih terjangkau. Program ini sangat membantu masyarakat. Dengan SPHP yang digencarkan Bulog atas perintah Bapak Presiden dan Bapak Mentan, kita harapkan harga beras yang sempat naik bisa kembali turun, sementara yang sudah stabil tetap terjaga,” tegas Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement